Bantah Survei LSI Denny JA, Demokrat: 63% Kader Dukung Prabowo
Partai Demokrat mempertanyakan hasil sigi yang dikeluarkan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA. Survei itu menyebut 61% pemilih partai itu yang beragama Islam memilih calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01, yaitu Jokowi-Ma'ruf .
Kepala Divisi Hukum dan Advokasi Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengatakan partai besutan Susili Bambang Yudhoyono itu tetap solid di kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Dari hasil survei internal partainya, sebanyak 63% kader mendukung Prabowo. Karena itu, ia menilai data LSI merupakan penggiringan opini.
"Jangan-jangan yang disurvei bukan kader Demokrat," kata Ferdinand kepada Katadata, Rabu (6/3).
Ferdinand mengakui masih ada kader yang mendukung Jokowi di sejumlah daerah, seperti Jawa Tengah, Bali, Nusa Tenggara Timur, hingga Papua. Namun, angka dukungan kepada paslon 01 itu sangat kecil dan pelan-pelan beralih ke 02.
"Bahwa ada kemelut kecil yang mendukung pak Jokowi sangat sedikit sekali," katanya.
(Baca: Survei PolMark: Elektabilitas di Bawah 50%, Jokowi dalam Bahaya)
LSI Denny JA mencatat, pemilih muslim Demokrat yang mendukung Jokowi-Ma'ruf per Februari 2019 sebesar 61,2% atau meningkat 23,5% dibandingkan satu bulan sebelumnya sebesar 37,7%. Sementara itu, pemilih muslim Demokrat yang mendukung Prabowo-Subianto pada Februari 2019 hanya sebesar 36,7%. Angka ini berkurang 22,3% dari bulan sebelumnya yang sebesar 59%.
"Demokrat satu-satunya partai pendukung Prabowo-Sandiaga yang pendukungnya lebih bayak mendukung Jokowi-Ma'ruf," kata peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa kemarin.
Hasil survei tersebut mencatat pemilih muslim Partai Demokrat cenderung mendukung pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Padahal, Demokrat sendiri mengusung pesaing Jokowi-Ma'ruf, yakni Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Hasil sigi LSI juga menyebut, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf di basis Nahdlatul Ulama (NU) naik 8,5% menjadi 64,1% pada Februari lalu dibanding bulan sebelumnya.
Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa menilai peningkatan itu terjadi karena Jokowi kerap mendatangi berbagai acara NU, seperti Konsolidasi Jelang Satu Abad NU dalam rangka Harlah ke-93 dan Musyawarah Nasional Alim Ulama NU. Ma'ruf yang menjadi pendamping Jokowi sendiri juga pernah menjabat sebagai Rais A'am PBNU.
Tapi kondisi tersebut, kata Ardian, tak terjadi dengan Muhammadiyah. Ardian menilai banyak tokoh Muhammadiyah lebih condong mendukung Prabowo-Sandiaga.
Ini terlihat dari adanya tokoh senior Muhammadiyah Amien Rais di barisan pendukung oposisi. Ada pula mantan Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak. Teranyar, Prabowo-Sandiaga mendapatkan dukungan dari eksponen Muhammadiyah yang tergabung dalam Aliansi Pencerah Indonesia.