Survei PolMark: Elektabilitas di Bawah 50%, Jokowi dalam Bahaya

Ameidyo Daud Nasution
6 Maret 2019, 14:02
Persiapan Debat Pertama Pilpres 2019
KATADATA/AMEIDYO DAUD
Poster Debat Pertama Pilpres 2019 di Hotel Bidaraka, Jakarta, Kamis (17/1). Survei Polmark menunjukkan meski unggul posisi Jokowi dalam keadaan bahaya.

Lembaga PolMark Indonesia merilis survei yang menunjukkan elektabilitas kedua pasangan peseta Pemilihan Presiden 2019 belum mencapai di atas 50%. Polmark menilai persaingan ketat terjadi antara Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Meski uanggul, pasangan Jokowi-Maruf belum berada di posisi aman atau dianggap menang mutlak.

"Sampai saat ini, kedua pasangan capres-cawapres sama-sama berpeluang menang," ujar CEO PolMark Indonesia Eep Saefulloh Fatah saat memaparkan hasil survei PolMark Indonesia, di Surabaya, Selasa (6/3) seperti dikutip dari Antara.

Pasangan Jokowi-Ma'ruf memiliki elektabilitas 40,4%, sedangkan lawannya yakni Prabowo-Sandiaga mendapatkan 25,8% suara. Sementara responden yang belum menentukan pilihan atau undecided voter sebanyak 33,8%.

(Baca: Dukungan NU untuk Jokowi Menguat, Muhammadiyah Beralih ke Prabowo)

Eep mengatakan besarnya angka undecided voters menunjukkan kedua pasangan calon sama-sama berpeluang untuk menang Pilpres. "Ini berarti, pertarungan Pemilihan Presiden 2019 masih sangat ketat, karena masing-masing pasangan punya peluang untuk menang," katanya.

Dilihat dari demografisnya, Jokowi dan Ma'ruf masih unggul di sejumlah segmen mulai dari gender, usia, hingga status sosial ekonomi. Persaingan agak tipis hanya terjadi di segmen pendapatan menengah ke atas di mana Jokowi mendapat 36,5% suara, sedangkan Prabowo memiliki elektabilitas 29% suara responden.

Responden juga beranggapan ada tiga masalah yang mendesak dilakukan saat ini. Pertama adalah perbaikan ekonomi yang dipilih 18,5% orang, kedua soal lapangan kerja yang dipilih 15,8% orang, dan ketiga perbaikan jalan dengan 13,9% responden memilih hal tersebut.

Survei PolMark dilakukan pada kurun waktu Oktober 2018 hingga Februari 2019 meliputi 73 daerah pemilihan (dapil) dari total 80 dapil di seluruh Indonesia atau jumlahnya hingga 92,9% dari pemilih pada pemilu mendatang.

Elektabilitas Jokowi Mirip Ahok di Pilkada Jakarta

Eep menyoroti tingkat elektabilitas Jokowi sebagai capres petahana yang sebesar 40,4% dalam kondisi yang berbahaya. Dia mengatakan pengalamannya melakukan survei pilpres maupun pilkada selama 10 tahun, bila elektabilitas petahana jauh di bawah 50% maka posisinya sangat riskan.

Indikator posisi Jokowi sangat rawan, lanjut Eep, juga bisa dilihat dari tingkat kesetiaan pemilih, yaitu pemilih Jokowi yang sudah mantap atau tidak berpindah hanya 31,5%, sedangkan pemilih Prabowo yang mantap dengan pilihannya 20,5%.

Halaman:
Reporter: Antara
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...