Jokowi Galang Dana Kampanye Lewat Lelang Lukisan
Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) menggalang dana kampanye melalui lelang lukisan yang digelar di sebuah hotel bintang lima di Jakarta Barat. Salah satu lukisan yang berhasil dilelang adalah lukisan karya Kartika Affandi seharga Rp 2 miliar.
Acara yang digelar secara tertutup tersebut dihadiri beberapa pengusaha dan berlangsung selama lebih dari satu jam dimulai sejak 18.40 WIB. Awak media pun tidak dapat meliput acara ini. Namun, Jokowi usai acara mengakui bahwa acara tersebut merupakan penggalangan dana.
"Apa adanya, ini fund raising (penggalangan dana)," kata Jokowi di lobi Pullman Hotel, Jakarta, Senin (11/2) malam. Beberapa lukisan yang dilelang dalam kesempatan itu mengusung tema alam, garuda sakti, dan wajah manusia Indonesia.
Jokowi mengatakan acara ini awalnya diawali motivasi dan gerakan para seniman. Bahkan, dalam acara tersebut Jokowi mengaku sempat ikut melukis. Ia juga sempat menyampaikan pencapaian pemerintahannya dan rencana ke depan.
Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Erick Thohir mengatakan salah satu lukisan karya Kartika Affandi terjual dalam lelang senilai Rp 2 miliar. Erick juga berjanji, dana yang diterima dari hasil lelang lukisan ini akan dilaporkan kepada penyelenggara Pemilu dalam Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye (LPSDK). "Kami akan sampaikan nanti," kata Erick.
(Baca: Dana Kampanye Rp 55,98 Miliar, Jokowi-Ma'ruf Baru 'Setor' Rp 32 Juta)
Sumbangan Terbesar dari Kelompok
Hingga Januari lalu, dana kampanye yang digalang pasangan nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin hingga Januari 2019 mencapai Rp 55,98 miliar. Dari jumlah tersebut, dana kampanye yang tercatat milik Jokowi-Ma'ruf sebesar Rp 32 juta.
Bendahara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Wahyu Sakti Trenggono mengatakan, uang tersebut merupakan perolehan bunga dari dana awal kampanye yang disimpan tim di perbankan sebesar Rp 11,9 miliar. Akuntan publik menyatakan perolehan bunga tersebut merupakan milik Jokowi-Ma'ruf.
Jokowi-Ma'ruf sebenarnya belum secara resmi menyetorkan dana kampanye hingga saat ini. "Saya kira nanti (Jokowi-Ma'ruf akan menyetor dana kampanye) karena masa benar-benar kampanye dan aktif dimulai Januari," kata Wahyu di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Rabu (2/1).
Dana kampanye Jokowi-Ma'ruf paling besar berasal dari sumbangan kelompok senilai Rp 37,9 miliar. Jumlah sumbangan kelompok tersebut berasal dari Persatuan Olahraga TRG dan TBIG dalam bentuk barang dan jasa.
Sumbangan dari korporasi yang tercatat masuk sebagai dana kampanye sebesar Rp 11,49 miliar. Sebanyak Rp 7,5 miliar berasal dari tiga perusahaan yang menyumbang ketika awal kampanye pada 23 September 2018. Sumbangan korporasi lainnya berasal dari PT Lintas Teknologi Indonesia sebesar Rp 3,9 miliar. Uang tersebut disumbangkan pada periode 23 September 2018-1 Januari 2019.
Dana kampanye yang bersumber dari partai politik tercatat sebesar Rp 5,4 miliar. Sebanyak Rp 3,4 miliar berasal dari dana awal kampanye. Sementara itu, Partai Nasdem dan Perindo menyetor dana Rp 2,01 miliar pada periode 23 September 2018-1 Januari 2019.
Dana kampanye yang berasal dari sumbangan perorangan mencapai Rp 1,12 miliar. Sumbangan sebesar Rp 1 miliar dari seorang individu tercatat dalam laporan dana awal kampanye pada 23 September 2018. Pada periode 23 September 2018-1 Januari 2019, sumbangan dana perorangan tercatat sebesar Rp 121 juta dari 128 orang.
(Baca: Selama Januari, Prabowo-Sandiaga Habiskan Dana Kampanye Rp 36,6 Miliar)