Delapan Panelis Debat Kedua Berlatar Akademisi dan Aktivis
Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyiapkan delapan panelis untuk membuat daftar pertanyaan dalam Debat Pilpres 2019 putaran kedua. Mereka adalah para pakar yang memiliki latar belakang sebagai akademisi dan aktivis.
Ketua KPU Arief Budiman mengatakan, para panelis debat yang memiliki latar belakang sebagai akademisi berasal dari Universitas Indonesia (UI), Institut Pertanian Bogor (IPB), dan Institut Teknologi Bandung (ITB). Selain itu, ada juga akademisi dari Universitas Diponegoro (Undip), Universitas Gajah Mada (UGM), dan Universitas Airlangga (Unair).
Para akademisi ini merupakan pakar di bidang energi, pangan, sumber daya alam (SDA), lingkungan hidup, serta infrastruktur. Adapun panelis yang berasal dari aktivis adalah panelis dari Wahana Lingkungan Hidup (Walhi). Ini sesuai dengan tema debat kedua Pilpres 2019.
"Panelis kami sudah memutuskan. Kami sudah sampaikan kepada masing-masing pihak untuk ikut melacak rekam jejak panelis yang ditetapkan oleh KPU," kata Arief di kantornya, Jakarta, Jumat (25/1).
Arief mengatakan, pelacakan rekam jejak para panelis, baik dari Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin maupun Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno penting. Hal ini dilakukan agar KPU dapat melakukan koreksi jika ada kesalahan dalam pemilihan panelis.
KPU lebih lanjut akan menghubungi para panelis ini untuk dimintakan kesediaannya. "Namanya akan kami sebutkan setelah yang bersangkutan bersedia," kata Arief.
(Baca: KPU Rancang Satu Segmen Khusus Tanpa Durasi Spesifik dalam Debat Kedua)
Wakil Ketua BPN Prabowo-Sandiaga, Priyo Budi Santoso, mengusulkan agar para panelis bersama moderator dan Ketua KPU disumpah untuk merahasiakan pertanyaan debat. Hal ini diusulkan untuk menghindari kebocoran pertanyaan yang dapat menimbulkan polemik di publik.
Wakil Direktur Saksi TKN Jokowi-Ma'ruf, Lukman Edy, sepakat dengan usulan Priyo. Meski demikian, dia meminta ada mekanisme lain untuk meyakinkan publik bahwa pertanyaan tidak bocor.
Lukman mencontohkan mekanisme tersebut dapat berupa penyegelan amplop berisi daftar pertanyaan. "Supaya tidak timbul prasangka," kata Lukman.
Debat kedua Pilpres 2019 rencananya akan diselenggarakan pada 17 Februari 2019. Debat akan dilakukan antarcalon presiden, yakni Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Debat ini akan diselenggarakan oleh stasiun televisi RCTI, GTV, MNC TV, dan iNews TV. Debat akan dimoderatori oleh Tommy Tjokro dan Anisha Dasuki.
(Baca: Tommy Tjokro dan Anisha Dasuki Jadi Moderator Debat Capres Sesi Kedua)