Minim Substansi, Debat Perdana Dinilai Tak Sumbang Elektabilitas
Debat perdana Pilpres 2019 yang diwarnai aksi saling sindir dan minim substansi masih jauh dari ekspektasi publik terhadap kedua pasangan calon (paslon). Hal ini menyebabkan dampak debat perdana terhadap kenaikan elektabilitas pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin maupun Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tidak signifikan.
Analis politik dari Exposit Strategic Arif Susanto mengatakan, Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandiaga lebih banyak menjawab pertanyaan debat dalam tataran yang normatif dan umum. Alhasil, keduanya gagal menjelaskan langkah-langkah implementasi visi, misi, dan program aksi secara konkret.
"Kedua paslon gagal menjelaskan pertanyaan bagaimana mereka akan melaksanakan program-programnya," kata Arif ketika dihubungi Katadata, Jumat (18/1).
Minimnya penjelasan yang lebih komprehensif dari kedua paslon membuat debat perdana Pilpres 2019 terkesan datar. Hal ini jauh dari ekspektasi publik, terlebih para pemilih yang lebih rasional.
Dengan demikian, Arif khawatir hasil debat perdana Pilpres 2019 tak akan memberikan pendidikan politik kepada masyarakat. Selain itu, debat perdana Pilpres 2019 tak akan memberi kontribusi signifikan pada elektabilitas kedua paslon.
(Baca: Ditutup Tanpa Apresiasi, Debat Diwarnai Saling Sindir)
Padahal, elektabilitas kedua paslon saat ini masih mengalami stagnasi. Berdasarkan hasil survei Charta Politika, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf sebesar 53,2% per Desember 2018. Angka ini tidak berubah jika dibandingkan survei pada Oktober 2018. Sementara itu, elektabilitas Prabowo-Sandiaga mencapai 34,1% per Desember 2018 atau turun 1,4% dibandingkan hasil survei Oktober 2018 sebesar 35,5%.
Mereka harus mampu menarik suara pemilih yang masih bisa beralih dukungannya (swing voters) atau belum menentukan pilihan (undecided voters). Jumlah swing voters dan undecided voters saat ini diprediksi sebesar 20-25% dari total pemilih.
"Kalau kemudian kedua kandidat pemilih sibuk berinsinuasi daripada argumentasi, saya khawatir ini tidak terlalu memberikan kontribusi penaikan elektabilitas," kata Arif.
Hal senada disampaikan Peneliti Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Indria Samego. Menurut Indria, debat perdana Pilpres 2019 tak akan signifikan berkontribusi pada peningkatan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf atau Prabowo-Sandiaga.
Indria menilai para swing voters dan undecided voters, terutama dari kalangan milenial, bakal masih bersikap menunggu. Sebab, debat perdana semalam masih belum bisa memberikan mereka pertimbangan untuk memilih salah satu paslon pada Pilpres 2019.
Para pemilih yang termasuk dalam kelompok swing voters dan undecided voters dinilai tak akan menentukan pilihannya hingga ada perbaikan pada debat-debat Pilpres selanjutnya. "Kalau dari debat semalam saja mungkin belum kelihatan (dampak peningkatan elektabilitas)," kata Indria.
(Baca: Charta Politika: Elektabilitas Jokowi dan Prabowo Relatif Stagnan)