PGRI Meminta Jokowi Perhatikan Guru Honorer
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), ke Istana Merdeka. Ia ingin mendengar aspirasi para guru dan mungkin hal-hal yang bisa dikerjakan bersama-sama.
“Terutama akan kita mulai tahun depan, kita ingin geser strategi besar pembangunan yang sebelumnya pembangunan infrastruktur, kita geser ke strategi pembangunan sumber daya manusia (SDM) secara besar-besaran,” kata Presiden Jokowi Jakarta, Rabu (5/12) siang.
Selain itu, Presiden Jokowi juga meminta masukan terkait dengan guru honorer yang kini memiliki peluang diangkat menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui jalur Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Sementara, Ketua Umum PGRI Unifah Rosyidi meminta aturan dari Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara - Reformasi Birokrasi untuk memberi prioritas bagi guru honorer untuk diangkat menjadi pegawai negeri. Ini untuk melindungi guru dengan masa kerja yang panjang.
(Baca juga: Jokowi atau Prabowo, Siapa yang Lebih Populer di Twitter Tahun Ini?)
Selain guru, ada juga tenaga lain seperti pegawai tata usaha dan penjaga sekolah yang perlu diperhatikan. "Agar diberi penghargaan bagi yang lama mengabdi," katanya.
Unifah berharap beberapa hal lebih meringankan seperti perjanjian kerja hanya satu kali hingga penghargaan bagi guru yang lama mengabdi. Dia juga memastikan guru-guru honorer tersebut juga siap dinilai kinerjanya. "Yang penting teman honorer bisa diakui sertifikasinya," kata dia.
Tampak mendampingi Presiden Jokowi dalam kesempatan itu antara lain Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung, dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy.