Siap 'Mainkan' Isu Ekonomi, Tim Prabowo-Sandiaga Gandeng Rizal Ramli

Dimas Jarot Bayu
13 Agustus 2018, 18:58
Pendaftaran Capres Cawapres Pilpres 2019
ARIEF KAMALUDIN | KATADATA
Prabowo Subianto menyapa pendukungnya seusai pendaftaran Capres, Jakarta, Jumat (10/8/2019)

Pasangan calon Prabowo Subianto-Sandiaga Uno bakal memainkan isu ekonomi dalam kampanyenya melawan petahana Presiden Joko Widodo di Pilpres 2019. Alasannya, situasi ekonomi sebagai yang paling buruk selama Jokowi menjabat sejak 2014 lalu.

Salah satu bentuk persiapan memainkan isu ekonomi dengan menggandeng beberapa tokoh ekonomi dalam kegiatan kampanye. Salah satunya, yakni mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli.

Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon mengatakan, Rizal bakal dilibatkan lantaran memiliki pemikiran sepaham dengan Prabowo - Sandiaga. Rizal juga dianggap kritis dalam melihat persoalan ekonomi yang terjadi saat ini. Padahal, Rizal pernah berada di barisan pemerintahan Jokowi.

"Bukan semata-mata menjilat pemerintah dengan angka yang baik, sementara rakyat susah hidupnya," kata Fadli di Jakarta, Senin (13/8).

(Baca juga: Rizal Ramli Kritik Sri Mulyani Dapat Penghargaan Menteri Terbaik Dunia)

Fadli menilai persoalan ekonomi yang terjadi menimbulkan efek domino terhadap sulitnya kehidupan masyarakat. Dia menggambarkan kinerja industri yang buruk berimbas kepada minimnya lapangan pekerjaan.

Belum lagi masalah tingginya harga kebutuhan pokok bagi masyarakat dan juga utang negara yang makin bertambah selama Jokowi menjabat. "Kami mau selesaikan isu ekonomi," kata Fadli.

Fadli juga mempersoalkan nilai tukar rupiah yang kian melemah. Berdasarkan data yang dilansir Bloomberg, nilai tukar rupiah berada pada posisi 14.612 per dolar AS pada perdagangan di pasar spot, Senin (13/8).

(Baca juga: Jalani Tes Kesehatan, Prabowo: Saya Mantan Tentara yang Takut Dokter)

Angka ini menunjukkan pelemahan 0,93% dibandingkan dengan penutupan pada Jumat (10/8). Pergerakan nilai tukar rupiah hari ini terpantau pada kisaran 14.544 - 14.614 per dolar AS.

Menurutnya, nilai tukar rupiah bisa semakin rendah karena pemerintah dinilai tak memiliki strategi yang tepat. Sementara itu, program pembangunan infrastruktur yang digalakkan Jokowi dinilai tak menstimulus pertumbuhan ekonomi.

"Harusnya pemerintah punya strategi untuk intervensi. Sekarang ini tidak ada eksistensinya," kata Fadli.

Saat ini, struktur tim pemenangan pemilu bagi Prabowo-Sandiaga telah disusun bersama dengan partai pengusung. (Baca juga: Jusuf Kalla Akan Pimpin Tim Pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin)

Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, ada dua struktur tim yang telah disiapkan, yakni ramping dan sedang. Struktur ramping diisi orang-orang yang akan terus melakukan kerja dan evaluasi sehari-hari.

"Sementara di bawahnya adalah orang-orang yang akan terus melakukan pekerjaan-pekerjaan teknis," kata Muzani.

Pada struktur sedang, nantinya ada sebagian nama orang-orang yang berharap dicantumkan ke KPU dalam struktur. Nama-nama tersebut termasuk para ketua umum partai pengusung Prabowo-Sandiaga.

Muzani mengatakan, nama para ketua umum perlu dimasukkan lantaran sangat penting dalam penentuan kebijakan partai. "Kebijakan partai politik akan dituangkan dalam platform perjuangan capres-cawapres," kata Muzani.

Editor: Yuliawati

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...