Tiga Strategi Shell Agar Konsumen Tak Kabur Usai Kenaikan Harga BBM
PT Shell Indonesia menyiapkan beberapa langkah untuk mempertahankan konsumennya agar tidak berpindah menggunakan produk kompetitor. Apalagi, dalam beberapa bulan terakhir, harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Shell naik.
Direktur Retail Shell Indonesia Wahyu Indrayanto mengatakan salah satu upaya itu adalah menggunakan sistem poin. Jadi, konsumen akan mendapatkan poin ketika membeli bensin di SPBU Shell. Poin ini nantinya bisa dikumpulkan dan ditukarkan untuk mendapatkan potongan harga.
Cara lainnya yakni dengan menggandeng beberapa bank, lembaga keuangan dan teknologi finansial. Kerja sama ini untuk memudahkan pembayaran. Sehingga konsumen bisa nyaman dan aman bertransaksi di SPBU Shell.
Upaya ketiga, yaitu memberikan kembalian tunai (cash back) kepada masyarakat yang loyal membeli BBM di SPBU Shell. “Ada beberapa bantalan yang sebenernya kami lakukan untuk membuat dan meredam efek dari kenaikan harga ini,” ujar Direktur Retail Shell Indonesia Wahyu Indrayanto, di Jakarta, Kamis (12/07).
Seperti diketahui, dalam sebulan sejak awal Juni 2018, Shell sudah dua kali menaikkan harga BBM di SPBUnya. Kenaikan yang terakhir terjadi 3 Juli 2018. Untuk Regular yang beroktan 90 harganya kini Rp 9.300 per liter dari sebelumnya Rp 8.700 per liter. Sedangkan Shell Super beroktan 92 harganya Rp 9.950 per liter dari Rp 9.600 per liter.
Harga Shell ini juga lebih tinggi daripada kompetitor yang menjual BBM beroktan sama. Pertalite yang dimiliki PT. Pertamina (Persero) Rp. 7.800 per liter, Performance yang dimiliki PT. Total Rp. 9.200, Revvo yang dimiliki Vivo Rp. 8.650.
Perbandingan harga BBM di RON 92, Pertamax dari Pertamina Rp. 9.500 per liter, Performance dari Total Rp. 10.300, Akra dari AKR Rp. 9.200, Revvo dari Vivo Rp. 9.600. Sedangkan Shell Super Rp.9.950.
Namun, Wahyu tidak ingin berkomntar mengenai harga BBM pada operator lainnya yang tidak mengalami kenaikan harga, seperti Pertalite yang dijual Pertamina. "Terus terang kami tidak bisa menanggapi yang dilakukan oleh pemain lain,” ujar dia.
Setelah dua kali menaikan harga BBM dalam waktu satu bulan, saat ini Shell belum bisa memastikan akan ada kenaikan atau tidak. Karena yang menjadi faktor kenaikan harga tidak hanya kenaikan harga minyak dunia.
(Baca: Shell Naikkan Lagi Harga BBM
Adapun kenaikan harga di SPBU Shell tidak hanya faktor harga minyak. Ada juga dampak dari nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, dan komponen-komponen biaya lainnya, seperti harga sewa, "Fokus kami ke depan adalah bagaimana membuat penjualan bertahan dan bertumbuh, dengan menggunakan bantalan-bantalan tadi," ujar Wahyu.