Penjualan Retail Naik Tiga Kali Lipat selama Ramadan dan Lebaran 2018
Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) memperkirakan realisasi pertumbuhan penjualan retail pada periode puasa dan Lebaran 2018 mencapai 15-20%. Angka ini meningkat dibandingkan periode puasa dan Lebaran tahun-tahun sebelumnya.
"Di tahun-tahun sebelumnya pertumbuhan industri retail sangat rendah. Tahun ini kami prediksi 15-20%, meningkat sampai tiga kali lipat tahun sebelumnya yang hanya sekitar 5%," kata Ketua Umum Aprindo Roy Nicholas Mandey di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat (22/6).
Roy mengatakan, melonjaknya penjualan retail pada Ramadan dan Lebaran tahun ini lantaran pemerintah memberikan memberikan gaji ke-13 beserta THR dalam waktu hampir bersamaan. Faktor lainnya juga karena efektifnya alokasi dana desa serta keberhasilan pemerintah mendorong harga komoditas.
Selain itu, pemerintah bersama pelaku usaha juga dinilai berhasil menjaga kestabilan harga bahan pokok selama puasa dan Lebaran 2018. "Itu mendorong pendapatan dan akhirnya mereka konsumsi," kata Roy.
(Baca : Pengusaha Retail Targetkan Raih 45% Omzet Saat Lebaran)
Roy pun menilai pertumbuhan retail hingga akhir 2018 diprediksi dapat mencapai 10%. Angka ini cukup tinggi mengingat pada dua tahun terakhir penjualan industri retail hanya di kisaran 7-9%.
Optimisme tersebut muncul karena pada semester pertama pertumbuhan ritel telah mencapai kisaran angka 7%-7,5%. Angka ini dapat semakin meningkat karena pada semester II 2018 terdapat banyak perhelatan besar, seperti Asian Games, Annual Meeting IMF-WB, dan juga Pilkada.
"Semua orang, tamu asing, relawan, supporter dan lainnya akan beri kontribusi konsumsi," kata Roy.
(Baca juga : Alfamart Incar Kenaikan Penjualan 15% Selama Ramdhan dan Lebaran)