Katulampa Siaga Satu, BNPB Peringatkan Antisipasi Banjir
Hujan deras terus menerus membuat debit air di bendungan Katulampa, Bogor berstatus Siaga 1 sejak pukul 08.30 WIB. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho, meminta masyarakat waspadai banjir di daerah bantaran sungai Ciliwung di wilayah Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota Depok dan Jakarta.
Sutopo memperkirakan debit banjir dari Bogor akan tiba di Pintu Air Manggarai, Jakarta, sembilan jam dari status Siaga 1 di Katulampa atau sekitar pukul 18.00 WIB.
"Masyarakat dihimbau untuk tidak melakukan aktivitas di sungai dan dapat mengevakuasi barang-barang rumah tangga ke tempat yang aman, khususnya bagi permukiman di bantaran sungai Ciliwung," kata Sutopo dalam siaran pers, Senin (5/2).
(Baca: Banjir Hingga 1,5 Meter Rendam 54 Titik di Jakarta)
Sutopo memperkirakan banjir tidak akan besar dan meluas karena hujan tidak merata. Sungai-sungai lain di wilayah Jakarta masih level normal atau aman seperti Kali Krukut, Kali Cipinang, Kali Sunter, Kali Karet, dan Kali Pesanggrahan sehingga banjir diperkirakan hanya terjadi di permukiman di bantaran sungai.
Hujan deras yang berlangsung sejak kemarin hingga saat ini di wilayah hulu Sungai Ciliwung di daerah Bogor telah menyebabkan debit Sungai Ciliwung meningkat.
Tinggi muka air di Bendung Katulampa terus meningkat, pada pukul 09.00 WIB berada di posisi 230 centimeter, kemudian pada pukul 09.05 WIB menjadi 240 centimeter. Debit air dari Bendung Katulampa, juga menyebabkan ketinggian air di pos pantau Depok berstatus Siaga 1 sejak pukul 12.15 WIB.
Hujan sangat deras membuat terdapat 13 titik banjir di Bogor. Selain hujan, longsor terjadi di beberapa titik di antaranya di daerah Widuri kecamatan Cisarua dengan longsor tanah setinggi 10 meter, dan di kawasan Grand Hill Cisarua dengan kondisi bahu jalan amblas dan material tanah dari tebing menutup sebagian bahu jalan. Selain itu di daerah Riung Gunung dengan longsor setinggi 15 meter, menutupi badan jalan sehingga kendaraan tidak dapat dilalui.
(Baca: Pemerintah Klaim Siap Tanggulangi Rangkaian Bencana Alam)
Personel gabungan dari kepolisian, Tentara Nasional Indonesia, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan Palang Merah Indonesia masih melakukan evakuasi membersihkan jalur di Puncak, Bogor.
“Petugas terus berkordinasi dengan satgas bencana dan membantu proses evakuasi membersihkan material tanah yang menutup jalan,” kata Direktur Kriminal Umum Komisaris Besar Kepolisian Jawa Barat Komisaris Besar Umar Surya Fana dalam pesan tertulis.
Petugas telah mengalihkan arus yang ke Puncak dan Cianjur untuk menuju lewat Sukabumi. "Kami juga mengimbau masyarakat jangan menggunakan jalur puncak,” kata Umar.
Selain di kawasan Puncak,bencana longsor terjadi di rel jalur rel kereta api Sukabumi-Bogor di Cigombong. Peristiwa longsor ini menimpa rumah penduduk yang tinggal di sekitar rel kereta api. Dalam peristiwa itu, enam orang anak dilaporkan hilang dan petugas masih melakukan proses evakuasi.