Laman Kejaksaan dan Dewan Pers Diretas, Isinya Pesan Toleransi

Pingit Aria
31 Mei 2017, 09:47
Jokowi agama
ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo bersama Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, dan para tokoh lintas agama di Istana Merdeka, Jakarta, 16 Mei 2017.

Laman resmi Kejaksaan Agung dan Dewan Pers diretas pada Rabu dini hari, 31 Mei 2017. Keduanya menjadi korban setelah sebelumnya peretasan juga dialami oleh Telkomsel, Indosat, Kejaksaan Tinggi Jawa Barat, hingga media Tempo.

Laman resmi Kejaksaan Agung atau www.kejaksaan.go.id diretas hingga tampilan mukanya berisi gambar Harley Quinn membawa pentungan. Harley Quinn adalah sosok perempuan yang menjadi kekasih Joker dalam film Suicide Squad.

Dengan latar belakang hitam, peretas juga menulis pesan tentang perpecahan. "We were all Indonesians, untill race disconected us. Religion separated us. Politics divided us."

(Baca juga: Ada WannaCry, Pemerintah Percepat Pembentukan Badan Siber Nasional)

Di laman Kejaksaan Agung, peretas mencantumkan beberapa identitas seperti, "Tanpa Bicara", dan "rebels." Hingga pagi ini, situs Kejaksaan dan situs Dewan Pers tak bisa diakses.

Pada saat yang sama, di laman www.dewanpers.or.id, peretas mengganti tampilan muka atau deface dengan lambang burung garuda berwarna merah dengan sayap rusak. Latar belakang halaman muka berubah menjadi hitam.

Di bawah lambing garuda itu, peretas beridentitas M2404 menuliskan pesan panjang:
"Ketika garuda kembali terluka karena provokasi makhluk durjana. Ketika semboyan Bhinneka Tunggal Ika kembali terabaiakan karena aksi oknum yang mengatasnamakan agama. Ketika ayat-ayat suci jadi bahan perdebatan oleh orang-orang yang merasa memiliki surga."

(Baca juga:  Marak Serangan Siber, BI Kumpulkan Pakar Teknologi Informasi)

"Ketika perjuangan pahlawan kemerdekaan sudah dilupakan begitu saja oleh mereka yang merasa paling berjasa. Tolong hentikan semua perpecahan ini, Tuan. Negaraku, bukan negara satu agama atau milik kelompok perusak adat budaya, juga bukan milik satu golongan. #damaindonesiaku #jayalahbangsaku.

Peretasan dengan motif politik sebelumnya juga menimpa portal media Tempo.co pada 11 Mei 2017 lalu. Saat itu, peretas mengalihkan akses pembaca Tempo ke laman lain yang menampilkan foto Habib Rizieq dengan pesan “Bebaskan Ahok”.

Sementara itu laman Kejaksaan Tinggi Jawa Barat atau www. kejati-jabar.go.id yang dibobol pada 23 Mei 2017 hanya menampilkan pesan "Black illusion security”.

(Baca juga:  Protes Tarif Internet Mahal, Hacker Retas Situs Telkomsel)

Sebelumnya, peretas juga membajak laman Telkomsel dan Indosat. Mereka mengisinya dengan pesan berisi protes soal tarif paket internet dan persaingan usaha.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...