Jalan Menuju Kemakmuran

Image title
Oleh
17 Juni 2013, 00:00
564.jpg
Arief Kamaludin | KATADATA
Sumber: Istimewa

Sekitar 74 persen dari peserta yang hadir dalam musyawarah perencanaan PNPM biasanya adalah kelompok paling miskin. Meski sejumlah studi juga menunjukkan bahwa kehadiran mereka belum berjalan paralel dengan peran aktif mereka dalam penyusunan usulan dan rencana pembangunan. Para elit desalah yang masih dominan berperan.

Terlepas dari berbagai kekurangan yang masih ada di sana-sini, sejumlah laporan riset dan studi menunjukkan bahwa peningkatan kesejahteraan warga relatif lebih tinggi di daerah yang mengikuti program PNPM ketimbang yang tidak.

Dalam laporan hasil survei yang dilansir tahun lalu, Bank Dunia menyatakan, "Konsumsi per kapita riil rumah tangga miskin di wilayah PNPM lebih tinggi 9,1 persen dibanding wilayah yang tidak mengikuti program ini." Pada kelompok rumah tangga termiskin, angka konsumsi bahkan naik lebih tinggi hingga 11,8 persen. Sedangkan untuk kecamatan termiskin, peningkatan konsumsi mencapai 12,7 persen lebih tinggi.

Survei Bank Dunia juga memperlihatkan bahwa pada proyek-proyek PNPM awal, biasanya kebutuhan masyarakat secara umum masih sama dengan kebutuhan utama warga paling tidak mampu. Tapi, di proyek lanjutannya, kebutuhannya cenderung berbeda dan proyeknya banyak yang kurang menyentuh warga miskin.

Kesejahteraan ini tidak hanya dari sisi ekonomi. Dalam urusan kesehatan, warga juga makin bagus. "Proporsi orang yang mendapat akses berobat rawat jalan di wilayah PNPM 5,1 persen lebih tinggi dibanding yang tidak," tertulis dalam laporan itu.  

Peningkatan kesehatan ini dampak dari PNPM Generasi?salah satu pengembangan PNPM Perdesaan?yang digelar di sejumlah provinsi. PNPM Generasi ini berhasil memotong angka kurang gizi sampai 9,5 persen dibanding wilayah lain. Sedangkan tingkat partisipasi  anak yang bersekolah di SD dan SMP lebih tinggi 22-35 persen.

Fisik anak-anak di wilayah PNPM Generasi pun jauh lebih bagus. Di wilayah seperti Nusa Tenggara Timur, anak dengan tinggi badan di bawah rata-rata, angkanya lebih rendah sampai 21 persen di tahun ketiga pelaksanaan di banding wilayah non-PNPM. Anak dengan berat badan sangat kurang pun turun sampai 33 persen.

***

Sejumlah kegiatan PNPM banyak yang menekankan keterlibatan kaum perempuan. Dari dana bergulir PNPM Mandiri Perdesaan sebesar Rp 6,6 triliun yang sudah dikucurkan sampai 2011, misalnya, sebanyak 25 persen mesti disalurkan untuk Simpan Pinjam Kelompok Perempuan. Warga perempuan akan memanfaatkannya untuk kegiatan yang bisa menghasilkan uang.

Tapi, perempuan tidak hanya terlibat dalam kegiatan yang dikhususkan bagi mereka. Perempuan juga bisa terlibat dalam urusan pembuatan jalan atau jembatan. Ini seperti Tim Pelaksana Kegiatan Desa Semembang, Durai, Kepulauan Riau. Mulai dari sekretaris sampai ketua dijabat oleh para perempuan. Tim ini berhasil mengelola dana Rp 135 juta untuk membuat jalan beton.

"Awalnya saya ragu. Karena tidak punya pengalaman mengelola pembuatan jalan, apalagi dengan uang yang sangat besar," ujar Ketua Tim Pelaksana, Rubiah. ?Tapi kami optimistis karena dipercaya warga. Apalagi ada fasilitator yang siap membantu."

Rubiah dan tim para perempuan itu pun berhasil menggerakkan warga terlibat dalam pembangunannya. Jalan beton mulus sepanjang 750 meter dengan lebar satu meter itu itu pun selesai.

Halaman:
Reporter: Redaksi
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...