Tumbuh Pesat Sejak Berganti Nama

Image title
Oleh
17 Juni 2013, 00:00
kkkk.jpg
Arief Kamaludin | KATADATA
Sumber: Istimewa

Jumlah desa yang terlibat juga berlipat. Sudah sekitar 40 ribu desa yang terjamah program ini pada 2011. Laporan terakhir bahkan menyebutkan, jumlah desa yang terjangkau oleh PNPM sudah mencapai 63 ribu atau sekitar 80 persen dari jumlah desa di seluruh Indonesia.

Setiap desa berusaha memperoleh dana bantuan ini tapi tidak semuanya bisa mendapatkan. Dalam sejumlah proyek infrastruktur, ada warga desa yang bahkan sudah berharap dan meminta bantuan untuk proyek mereka sebelum ada PNPM.

Irigasi di dusun Pasirhanja ini salah satu contohnya. Kepala Desa Margajaya, Kalsa Ruswanda, sudah lama berusaha meminta bantuan berbagai pihak untuk memperbaiki irigasi di dusun di wilayahnya itu. Tapi usahanya selalu kandas. Ia lantas mengajukan usulan pembangunan irigasi ini saat PNPM digelar.

Untuk bisa mendapatkan dana bantuan program PNPM tersebut, setiap desa juga harus mengajukan proposal usulan, untuk kemudian dipertandingkan dengan desa lain. Banyak di antaranya yang berkali-kali gagal, sebelum akhirnya berhasil mendapatkannya.

Warga Dusun VI Tidak Gunung Sangkaran, Kecamatan Blambangan Umpu, Kabupaten Way Kanan, Provinsi Lampung termasuk yang mengalami proses panjang ini. Mereka beberapa kali mengajukan proposal, tapi selalu kalah dari program desa lain, sebelum akhirnya mendapat persetujuan bantuan untuk pembangunan jembatan.

Kepala Dusun, Madani, menjelaskan kenapa ia dan warganya ngotot memperjuangkan dana bantuan itu. Ketiadaan jembatan membuat mereka mesti menyeberang sungai yang cukup besar. Anak-anak mesti dititipkan ke sanak saudara di tempat lain agar bisa bersekolah. ?Bahkan setiap tahunnya kami harus menggendong warga yang sakit melalui sungai untuk berobat,? katanya.

Setelah diperjuangkan, akhirnya usulan mereka mendapat persetujuan pada 2011 dengan dana Rp 136 juta. Jembatan sepanjang 60 meter itu memiliki lebar 1,5 meter dan mendapat akses dua kilometer dari lahan hibah warga.

Keberadaan jembatan gantung ini secara tidak langsung meningkatkan ekonomi penduduk desa, karena warga menjadi gampang membawa hasil panen ke pasar. ?Dulu petai yang kami tanam,  buahnya habis oleh hama dan musim,? ujar salah satu warga. ?Tapi, beberapa hari yang lalu setelah jembatan ini dibangun, ada orang datang dan kasih uang satu juta untuk buah petai kami, lalu mereka memanen sendiri.?

Berkat perbaikan sarana infrastuktur ini, kesejahteraan masyarakat boleh dibilang meningkat. Di dusun Pasirhanja tadi, misalnya, hasil panen mereka pun menjadi berlipat. Sebelum ada irigasi itu, sekitar 30 hektare sawah di sekitar dusun hanya menghasilkan 105 ton gabah. Sedangkan sekarang, dengan dua atau tiga kali panen, sawahnya bisa menghasilkan 210-315 ton gabah.

Dari sisi pembiayaan, program PNPM juga dapat dikatakan cukup berhasil dalam menekan biaya. Salah satu faktor penyebabnya, untuk program infrastruktur, warga bahkan rela menyumbang dana atau tenaga untuk proyek pembangunan jalan atau jembatan. Akibatnya, biaya menjadi jauh lebih murah daripada jika proyek itu dikerjakan dengan menggunakan kontraktor.

Halaman:
Reporter: Redaksi
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...