Sebuah Ikhtiar di Tapal Batas

Image title
Oleh
22 Juli 2013, 00:00
997.jpg
Arief Kamaludin | KATADATA
Sumber: Istimewa

Ini berbeda dengan program pembangunan lain yang diputuskan oleh pusat. ?Ketika semua itu menjadi proyek pemerintah semata, semua meminta ganti rugi sekecil apa pun,? katanya.

Di desa Bowongkali, Tabukan Tengah, Sangihe, misalnya, warga mengusulkan pembangunan jalan sekitar 700 meter. ?Warga swadaya menyumbangkan tenaga dan menyumbang 25 kubik batu,? kata Jeremia. ?Masyarakat yang dulunya pengangguran, dilibatkan sebagai tukang sehingga mendapat penghasilan.?

Di wilayah-wilayah terdepan Indonesia, pemerintah mengembangkan lebih jauh PNPM Perdesaan untuk mempercepat upaya pemberantasan kemiskinan. Sejumlah daerah perbatasan mendapat dana lebih sejak 2010. Pada tahun itu, misalnya, tiga kabupaten perbatasan di Sulawesi Utara mendapat alokasi Rp 41 miliar untuk dana PNPM. Selain Sangihe, dua lainnya adalah Talaud dan Kepulauan Siau Tagulandang Biaro.

Hasilnya, di Kabupaten Sangihe, sejak 2010, program PNPM Mandiri Perdesaan telah membangun 47 kilometer jalan, dan 18 kilometer di antaranya dari program PNPM Mandiri Perdesaan di Perbatasan.

Di Tabukan Tengah, selain program ?konvensional? seperti pembuatan fasilitas air bersih dan jalan, atau pemberian dana pinjaman lewat dana bergulir, PNPM juga membuat unit pengolah sagu. Tanaman sagu?yang di Jawa sering menjadi campuran krupuk atau makanan lain?menjadi salah satu sumber penghasilan warga Pulau Sangihe selain kelapa dan cengkih.

Untuk mengolah sagu, dahulu warga harus mencacah dengan cangkul, yang memakan waktu sangat lama dan melelahkan. Butuh dua hari. Tapi, dengan membuat mesin pencacah buatan sendiri?dimodifikasi dari  mesin kapal?sekarang mereka cuma membutuhkan waktu beberapa menit.  

?Kecamatan Tabukan Tengah menjadi daerah pertama di Sangihe yang memiliki bangunan pengolahan sagu," kata Jeremia, yang baru saja diganjar penghargaan sebagai pendamping lokal terbaik dari Kementerian Dalam Negeri.

Di Matutuang, sejak kehadiran PNPM empat tahun lalu, sudah berhasil dibangun 980 meter?dari 1.100 meter?jalan yang direncanakan. Selain itu, telah dibangun pula 18 kamar mandi umum (MCK) dan tanggul penahan ombak sepanjang 420 meter. Dengan gaji yang hanya Rp 200 ribu per bulan?bahkan kerap tak lancar pembayarannya?dedikasi Recksan selaku kader desa tak pernah surut.

Halaman:
Reporter: Metta Dharmasaputra, Nur Farida Ahniar
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...