Gubernur BI Tawarkan Solusi Tekan Impor BBM

Image title
Oleh
27 November 2013, 00:00
2334.jpg
Arief Kamaludin | KATADATA
KATADATA | Donang Wahyu

Pengurangan defisit transaksi berjalan merupakan salah satu prioritas Bank Indonesia. Namun, menurut Agus, secara jangka pendek, neraca transaksi berjalan tak harus kembali menjadi surplus karena bisa menyebabkan perubahan ekonomi tiba-tiba (hard landing). Ruang defisit masih ada namun ke level yang terjaga. BI menghitung defisit di level 0,25-2,5 persen masih baik. "BI melihat defisit 1,7 persen itu baik. Tetapi sekarang kondisinya masih di atas 3 persen. Data terakhir berada di 3,8 persen," ujar Agus.

Menteri Keuangan Chatib Basri memperkirakan defisit neraca transaksi berjalan pada kuartal empat bisa mencapai US$ 7 miliar, sehingga secara keseluruhan defisit transaksi berjalan pada tahun ini akan mencapai US$ 31-32 miliar. Pada kuartal III defisit transaksi berjalan mencapai 3,8 persen (US$ 8,8 miliar) atau turun dibanding kuartal sebelumnya sebesar 4,4 persen (US$ 9,8 miliar).

Untuk mengatasinya, Chatib mengatakan akan ada pengetatan fiskal pada 2014, yaitu menetapkan defisit 1,6 persen pada 2014 atau lebih rendah dibanding tahun ini sebesar 2,4 persen. Chatib juga mengingatkan pertumbuhan ekonomi tahun ini dan tahun depan tidak terlalu tinggi. "Karena penurunan pertumbuhan ekonomi ini by design harus dibuat dalam program stabilisasi," ujarnya.

Pemerintah tetap memasang target pertumbuhan ekonomi tahun ini di kisaran 5,6-5,8 persen. Sedangkan tahun depan pertumbuhan diperkirakan 5,8-6,1 persen. Beberapa alasannya yaitu, pertama, adanya kebijakan penggunaan biofuel yang bisa menghemat US$ 300 juta dan mencapai US$ 3-4 miliar pada tahun depan. Sehingga defisit transaksi berjalan bisa ditekan di bawah 3 persen.

Kedua, pemerintah tengah menyiapkan peningkatan PPh impor pasal 22 untuk barang impor konsumsi. Sehingga jika dilakukan akan ada penurunan impor. Pemerintah juga menaikkan pajak untuk barang mewah. Perusahaan yang tak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) juga diberikan keringanan cicilan pajak sebesar 25-50 persen lebih rendah. "Sudah ada 70 perusahaan mendaftarkan fasilitas ini," kata Chatib.

Halaman:
Reporter: Nur Farida Ahniar
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...