Sentimen Negatif Sebabkan Rupiah Melemah

Image title
Oleh
4 Desember 2013, 00:00
2327.jpg
Arief Kamaludin | KATADATA
KATADATA | Donang Wahyu

Berdasarkan data Bank Indonesia, utang luar negeri sektor swasta (outstanding) mencapai US$ 136,7 miliar per September 2013 atau tumbuh sebesar 11,1 persen. Utang luar negeri swasta yang jatuh tempo pada Desember 2013 mencapai US$ 8 miliar yang terdiri dari utang bank dan non-bank.

Pada kuartal IV-2013, utang luar negeri swasta mencapai US$ 18,9 miliar, namun yang jatuh tempo Oktober dan November hanya US$ 11 miliar.

Direktur Eksekutif Departemen Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia Dody Budi Waluyo mengatakan pergerakan rupiah saat ini sudah sesuai dengan fundamental. Bank sentral, kata dia, tidak memperkirakan rupiah terus melemah karena secara fundamental perekonomian Indonesia masih baik.

Bank Indonesia akan berada di pasar untuk menjaga volatilitas agar tidak terlalu bergejolak. ?Menjaga volatilitas lebih penting dibanding kita menetapkan di level berapa BI akan masuk ke pasar,? tuturnya dalam HSBC Global Economic Outlook 2014 di Jakarta.

Dody menjelaskan pelemahan rupiah yang terjadi saat ini merupakan kondisi yang diperlukan ekonomi untuk membantu perbaikan defisit transaksi berjalan. ?Setelah itu menstabilkan rupiah. Kami juga tak menginginkan rupiah melemah secara tajam,? tuturnya.

Rupiah pada hari ini kembali menembus level 12.000 setelah sebelumnya menguat. Menurut data BI, untuk kurs jual rupiah diperdagangkan Rp 12.020 per dolar AS dan kurs beli sebesar Rp 11.900 per dolar AS. Kurs tengah BI tercatat 11.960, atau melemah 130 poin dibanding hari sebelumnya yaitu 11.830.

Halaman:
Reporter: Nur Farida Ahniar
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...