Kredit Ketat, Penjualan Rumah Turun 20 Persen

Image title
Oleh
23 Januari 2014, 00:00
2665.jpg
Arief Kamaludin | KATADATA
KATADATA | Bernard Chaniago

?Kan yang jadi target kebijakan BI yang menengah ke atas yang di atas 70 m. Karena  kenyataannya di lapangan investornya bingung takutnya kenapa-kenapa jadi mereka putuskan untuk tidak beli dulu,? tutur Anton.

Vivin Harsanto, National Director Head of Strategic Consutling Jones Lang LaSalle Indonesia, mengatakan kebijakan BI memberatkan pembelian rumah yang bersifat investasi.

?Rumah kedua dan ketiga sifatnya kan investasi, DP-nya juga lebih besar,? kata dia. ?Nah itu memberatkan bagi yang sifatnya investasi, karena ada juga investor yang belinya pakai kredit.?

Namun, kata dia, kelas menengah ke bawah yang menggunakan fasilitas kredit dari bank pun bisa terkena dampak dari pengetatan kredit ini. Sedangkan kelas menengah atas yang melakukan pembelian dengan cash installment loans kemungkinan tidak akan terpengaruh. 

Data BI menunjukkan, pertumbuhan kredit properti perbankan sudah menunjukkan pelambatan pada semester I/ 2013. Kredit properti hanya tumbuh 20,920menjadi Rp 433,3 triliun. Padahal, pada 2012 pertumbuhan kredit properti mencapai 35 persen. KPR dan KPA tercatat tumbuh 17,8 persen menjadi Rp 259,8 triliun. Padahal, tahun lalu kedua jenis kredit ini mampu tumbuh hingga 42 persen.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...