BI Khawatir 35 Ribu Orang Punya Lebih dari 1 KPR

Image title
Oleh
26 September 2013, 00:00
1658.jpg
Arief Kamaludin | KATADATA
KATADATA | Agung Samosir

Menurut catatan BI, pangsa KPR terbesar adalah KPR untuk tipe rumah 22-70 (41,7 persen), dilanjutkan KPR tipe di atas 70 yaitu sebesar 37,4 persen. Pertumbuhan kredit properti paling tinggi, yaitu kredit untuk apartemen untuk tipe sampai dengan 70 yang mencapai lebih dari 100 persen pada Mei 2013. Sedangkan apartemen di atas tipe 70 mencapai 60,3 persen. Sedangkan KPR tipe di atas 70 mencapai 45,1 persen (April 2013) dan 25,9 persen pada Mei 2013.

Bahkan pertumbuhan kredit untuk apartemen tipe 22-70 mencapai 317,3 persen pada Januari 2011, lalu kemudian menurun kendati angkanya masih tinggi menjadi tumbuh 111,1 persen pada Mei 2013. Dalam survei yang dilakukan BI pada Mei 2013, sebanyak 5 persen responden menggunakan kredit multiguna untuk pembelian atau tambahan pembelian rumah. Dari 1.409 responden, sebanyak 638 rumah tangga memiliki kredit multiguna.

Tingginya pertumbuhan KPR itu dibarengi dengan tingginya indeks harga properti residensial, yaitu 11,2 persen pada kuartal I/2013. Kenaikan harga tertinggi terjadi pada harga rumah kecil (luas kurang lebih 36 meter persegi). Bahkan di beberapa lokasi, kenaikan harga properti residensial lebih tinggi.

"Kenaikan harga rumah di atas Rp 1 miliar sangat tinggi. Hal itu akan mengerek harga rumah di bawah itu. Dikhawatirkan masyarakat yang benar-benar butuh rumah akan kesulitan karena harganya tak terjangkau," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Difi Johansyah.

Kenaikan harga yang tinggi itu didorong tingginya permintaan terhadap perumahan, baik untuk rumah tinggal maupun investasi. Kenaikan harga yang membumbung tinggi ini dikhawatirkan dapat menjadi pemicu instabilitas keuangan bila terjadi "gagal bayar" oleh masyarakat yang memanfaatkan jasa lembaga keuangan sebagai sumber financing dalam pembelian rumahnya. "Faktanya orang tahu bahwa properti akan bubble ketika itu sudah terjadi. BI Hanya bisa membuat peraturan yang membatasi eksposure bank agar lebih berhati-hati. Kita berharap aturan ini bank lebih berhati-hati di sektor properti," ujarnya.

Halaman:
Reporter: Nur Farida Ahniar
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...