Saham Emiten Batu Bara Diprediksi Naik Tahun Ini

Image title
Oleh
28 Februari 2014, 00:00
2962.jpg
Arief Kamaludin | KATADATA
www.adaro.com

?Kami memprediksi harga minyak jenis brent pada 2014 dan 2015 akan berkisar US$ 111,7 per barel dan US$ 112,7 per barel. Oleh karena itu, harga batu bara diperkirakan US$ 85,5 per ton dan US$ 86,5 per ton,? kata Andy dalam risetnya beberapa waktu lalu.

China masih menjadi konsumen utama batu bara dunia. Apalagi produksi batu bara negara itu masih defisit sekitar 40,7 metrik ton dan 42 metrik ton pada 2014 dan 2015. Namun permintaan dari China tersebut diprediksi akan berkurang seiring kebijakan pemerintah untuk mengurangi konsumsi batu bara rendah kalori.

Dalam risetnya Andy menempatkan Bukit Asam sebagai pilihan utama saham di sektor batu bara. Menurutnya, emiten berkode PTBA tersebut paling tidak terpengaruh kebijakan China yang membatasi impor batu bara berkalori rendah dibandingkan emiten lain. Kebanyakan, batu bara PTBA dipasok untuk perusahaan-perusahaan lokal.

Demikian pula menurut Fajar Indra, analis Panin Sekuritas, yang menilai harga saham PTBA saat ini sudah sangat murah. ?Kami perkirakan volume penjualan PTBA akan mencapai puncaknya pada paruh kedua 2014,? kata dia. ?Ini seiring penyelesaian fasilitas bongkar muat di Pelabuhan Tarahan.?
(Baca juga: Kinerja IHSG Terendah dalam Tiga Tahun

Kinerja PTBA sepanjang 2013 mencatatkan penurunan laba bersih hingga 37,2 persen menjadi Rp 1,82 triliun. Penurunan disebabkan merosotnya penjualan dari Rp 11,6 triliun pada 2012 menjadi Rp 11,2 triliun. Di sisi lain, beban pokok penjualan meningkat dari 56 persen pada 2012 menjadi 69 persen pada 2013 atau Rp 7,8 triliun.

Meski begitu, analis menilai kinerja PTBA sudah sejalan dengan prediksi. Konsensus analis menargetkan laba bersih PTBA pada 2013 sebesar Rp 1,68 triliun. Ini berarti laba bersih PTBA 8,3 persen lebih tinggi dari target analis.

Halaman:
Reporter: Aria W. Yudhistira
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...