Jokowi: Kasus Masih Meningkat, Ancaman Virus Corona Belum Berakhir
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa ancaman virus corona belum berakhir. Ini lantaran penambahan kasus positif Covid-19 masih terus meningkat di beberapa daerah dalam beberapa hari terakhir.
“Ancaman Covid-19 belum berakhir. Satu, dua, tiga provinsi masih tinggi angka positifnya,” kata Jokowi dalam konferensi pers dari Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (24/6).
(Baca: Jokowi: Saya Ingatkan, Jangan Sampai Ada Gelombang Dua Virus Corona)
Menurut Jokowi, masyarakat memiliki peran besar dalam menekan jumlah kasus positif dan mencegah penyebaran corona. Karena itu Presiden mengajak masyarakat untuk disiplin mengikuti dan mematuhi anjuran penggunaan masker, rajin cuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.
Dia pun meminta masyarakat dapat saling mengingatkan untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan. “Ini yang harus terus kita lakukan. Ini harus jadi kebiasaan baru,” kata Jokowi.
Lebih lanjut, Kepala Negara menyebut pandemi corona telah mendorong Indonesia untuk bisa membangun sebuah sistem yang terintegrasi. Saat ini, pemerintah telah memiliki sistem yang dinamakan Bersatu Lawan Covid-19 (BLC).
Menurut Jokowi, sistem ini menjadi navigasi Indonesia dalam memahami perkembangan corona yang sangat dinamis setiap waktu. Melalui BLC, pemerintah juga dapat menentukan zonasi tingkat penularan corona di seluruh daerah.
Pemerintah juga bisa dapat mengetahui berapa kabupaten/kota dan provinsi yang berubah statusnya dari zona hijau ke kuning, oranye, dan merah. “Atau sebaliknya dari merah menjadi oranye, dari merah menjadi kuning, dan dari merah menjadi hijau,” kata dia.
Dengan adanya BLC, maka pemerintah dapat membuat kebijakan yang berorientasi pada data sains. Tak ketinggalan, Jokowi mengklaim pemerintah selalu meminta saran para peneliti dalam memutuskan suatu kebijakan.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga mengapresiasi gubernur, bupati, dan wali kota yang telah berhasil menekan kasus di daerahnya masing-masing. “Serta menekan angka kematian di daerahnya,” katanya.
(Baca: Jubir Covid-19 Ungkap Tantangan Kumpulkan Data Spesimen di Daerah)