Ridwan Kamil Minta Penanganan Corona di Jabodetabek dalam Satu Atap
Ridwan Kamil mendapatkan sebuah pelajaran dari penanganan virus corona saat ini. Gubernur Jawa Barat tersebut berharap pandemi Covid-19 di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi dapat ditangani oleh satu pemangku kebijakan.
Hal ini perlu dilakukan agar penanganan corona di Jabodetabek semakin tepat dan cepat. “Pelajarannya, kalau ada pandemi lagi, Jabodetabek itu harus satu manajemen,” kata pria yang akrab disapa Kang Emil dalam wawancara khusus kepada Katadata.co.id, Jumat (4/9).
Emil mengatakan penanganan pandemi corona di Jabodetabek diurus oleh empat pengambil keputusan. Untuk wilayah Jakarta, pengambilan keputusan dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI.
Untuk wilayah Bekasi, Depok, dan Bogor, pengambilan keputusan dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Di wilayah Tangerang, pengambilan keputusan dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Banten. “Serta satu lagi adalah pemerintah pusat karena (Jakarta) sebagai pusat Ibu Kota,” kata Emil.
Dengan adanya empat pengambil keputusan, Emil menilai penanganan pandemi corona di Jabodetabek cukup rumit. Risiko penularan Covid-19 di wilayah tersebut akan besar jika pemerintah tak berkoordinasi dengan baik. “Kalau enggak kompak, ya tahu sendiri (akibatnya),” kata dia.
Makanya Emil menilai manajemen penanganan pandemi corona di Jabodetabek bisa disederhanakan di masa mendatang. Menurutnya, tak perlu ada empat pengambil keputusan untuk tangani Covid-19 di Ibu Kota dan wilayah penopangnya.
Dia sendiri lebih mengikuti berbagai kebijakan yang diambil Gubernur DKI Anies Baswedan terkait penanganan corona di Bodebek pada saat ini. “Kalau Pak Anies perpanjang (PSBB di Jakarta), saya bilang Bodebek perpanjang,” kata dia.
Dalam kesempatan tersebut, Emil kembali mengulang pernyataannya tentang sulitnya menangani dampak kesehatan dan ekonomi dari Covid-19. Dia mengatakan tak mungkin memenangkan aspek kesehatan dan ekonomi secara bersamaan saat pandemi.
"Kalau orang berharap pandemi beres, ekonominya hebat, saya kira itu hal yang mustahil," katanya.