Hari Kesaktian Pancasila, Jokowi Singgung Ujian Besar Bernama Covid-19

Rizky Alika
1 Oktober 2020, 11:11
virus corona, covid-19, jokowi
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/Pool/aww.
Presiden Joko Widodo mengenakan masker saat memimpin upacara pelantikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (6/5/2020). Presiden secara resmi melantik Irjen Pol Boy Rafli Amar sebagai Kepala BNPT menggantikan Komjen Pol Suhardi Alius.

Presiden Joko Widodo menyampaikan ucapan Peringatan Hari Kesaktian Pancasila dan menyinggung tantangan besar RI yakni Covid-19 lewat akun Instagram pribadinya. Gambar yang diunggah merupakan Garuda Pancasila disertai dengan tulisan Selamat Hari Kesaktian Pancasila.

Dalam keterangan gambar, Jokowi menyebutkan setiap era selalu memiliki tantangan tersendiri. Kini, Indonesia diuji oleh pandemi Covid-19. "Sekarang, negara kita ditantang dengan ujian yang tak alang-kepalang: pandemi Covid-19," tulis Jokowi dalam akun Instagramnya Kamis (1/10) pagi.

Namun, Mantan Wali Kota Solo itu mengatakan, semua tantangan selalu dapat dilewati dan dimenangi oleh bangsa Indonesia. "Berkat kekuatan yang nyata, yaitu persatuan dan persaudaraan bangsa yang dipandu ideologi Pancasila," ujar dia.

Pada pagi tadi, Jokowi juga memimpin Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur. Upacara ini dikomandoi oleh Kolonel Kal Eri Ahmad Harahap ini juga dihadiri Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

Upacara tersebut dimulai sekitar pukul 07.50 WIB yang diikuti oleh sejumlah pejabat yang bertugas sebagai petugas upacara. Sementara, pejabat publik lainnya mengikuti upacara secara virtual.

Teks Pancasila dibacakan oleh Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo, sementara teks Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dibacakan Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) La Nyalla Mattalitti.

Sedangkan, Ketua DPR Puan Maharani membacakan dan menandatangani Ikrar. Selanjutnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy membacakan doa.

Selama upacara berlangsung, seluruh pejabat dan petugas upacara menggunakan masker. Mereka juga menerapkan jaga jarak satu sama lain.

Kasus virus Corona yang pertama kali diumumkan di Indonesia pada Maret 2020 terus berlipat ganda hingga saat ini. Hingga Rabu (30/9), jumlah pasien positif Covid-19 di Indonesia telah mencapai 287.004 orang.

Dari jumlah tersebut, kasus yang sembuh sebanyak 214.947 orang. Sementara, angka kematian pasien Covid-19 mencapai 10.740 orang. Pandemi juga telah merenggut nyawa sejumlah tenaga kesehatan dari dokter, perawat, hingga bidan.

Hingga pertengahan September, dokter yang meninggal akibat Covid-19 sebanyak 117 orang, sementara perawat 85 orang. Kemudian, bidan yang meninggal ada 22 orang, apoteker 6 orang, tenaga laboratorium 4 orang.

Jokowi sempat mengingatkan masyarakat bahwa sebelum vaksin corona ada maka perlu kedisiplinan pada protokol kesehatan. Salah satu caranya adalah rajin mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak atau 3M.

Bahkan Presiden telah memerintahkan para menteri dan pembantunya lebih fokus mengampanyekan kepatuhan terhadap protokol kesehatan setiap dua pekan. Kampanye tersebut dapat dilakukan secara parsial di setiap tahapan protokol kesehatan.

"Dua minggu berikut tidak dicampur langsung urusan cuci tangan, jaga jarak, urusan tidak berkerumun, pakai masker," ujarnya Agustus lalu.

Reporter: Rizky Alika

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...