Luhut Minta Aparat Gunakan Aplikasi Berbasis AI Pantau Protokol Corona

Image title
6 Oktober 2020, 10:24
luhut pandjaitan, covid-19, gerakan 3M
ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/wsj.
Petugas gabungan dari TNI, Polri dan Satpol PP melakukan razia jam malam untuk mencegah Covid-19 di Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (3/10/2020).

Pemerintah telah mengembangkan aplikasi berbasis artificial intelligence yang dapat memantau penerapan protokol kesehatan di berbagai daerah. Dengan sistem tersebut, pemerintah berharap penyebaran Covid-19 semakin menurun.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pun meminta Gubernur, Pangdam, dan Kepolda khususnya di 10 wilayah, di antaranya di Riau dan Aceh, untuk menggunakan sistem aplikasi tersebut. Sehingga operasi yustisi dan simpatik bisa dilaksanakan lebih masif dan terarah.

"Terutama menyasar tempat-tempat kerumunan dan wilayah kluster Covid-19," demikian dikutip dari paparan Rakor Kemenko Marves pada Senin (5/10).

Luhut juga meminta Wakapolri, KSAD, Gubernur untuk memerintahkan seluruh jajarannya melaksanakan arahan tersebut. Masing-masing Pangdam dan Kapolda akan diberikan target minimal operasi harian yang harus dicapai.

Pemerintah pun bakal memberikan penghargaan kepada Korem, Kodim, Koramil, serta Polres dan Polsek setiap provinsi yang melaksanakan program tersebut secara baik. Penghargaan tersebut bakal berupa dana pembinaan atau rekomendasi sekolah.

Kemenko Marves mengklaim operasi perubahan perilaku yang diterapkan di Jawa Timur telah berhasil menurunkan jumlah penambahan kasus positif Covid-19. Jawa Timur memang sempat melaporkan penambahan kasus Covid-19 yang cukup tinggi. Saat ini laju kenaikkannya berangsur-angsur menurun.

Adapun Satgas, TNI, Polri, dan Satpol PP bakal melaporkan perubahan perilaku di masyarakat ke dalam sistem dan aplikasi terpadu yang dibangun oleh Pemerintah Pusat. Aplikasi tersebut bakal terhubung dengan CCTV di berbagai daerah yang dimulai dari DKI Jakarta.

Sistem dan aplikasi tersebut nantinya bakal menjadi tolak ukur dalam operasi dan peningkatan efektifitas protokol kesehatan. Dengan begitu, para pemimpin daerah dapat memantau operasi secara real time.

Pemerintah memang menggalakkan penerapan protokol kesehatan untuk menurunkan tingkat penyebaran virus corona di Tanah Air. Pemerintah bahkan mencanangkan program yang disebut #Gerakan3M. 

Dalam program tersebut, pemerintah mengimbau masyarakat untuk selalu  menggunakan masker ketika di luar rumah, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Sejauh ini, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat kepatuhan masyarakat menggunakan masker cukup tinggi hingga 91,98%. Selanjutnya, kepatuhan tidak berjabat tangan mencapai 81,85%.

Namun, tingkat kepatuhan mencuci tangan dengan sabun hanya mencapai 75,38%. Begitu juga dengan kepatuhan menggunakan hand sanitizer atau disinfektan sebesar 77,71%.

Untuk tingkat kepatuhan menghindari kerumunan hanya 76,69%. Sedangkan menjaga jarak minimal 1 meter sebesar 73,54%.  

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...