Kepatuhan Warga Jaga Jarak dan Cuci Tangan Masih Rendah
Satuan Tugas atau Satgas Penanganan Covid-19 mengimbau masyarakat mematuhi protokol kesehatan. Hal itu untuk mencegah penularan Covid-19.
Berdasarkan survei yang diadakan Nanyang University Singapura dan Lapor Covid di Kota Bogor, mayoritas warga sudah patuh menggunakan masker. Namun, warga masih sulit mematuhi menjaga jarak dan mencuci tangan.
Menurut Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, hanya 3 persen warga Bogor yang selalu mencuci tangan. Sedangkan 50 persen warga mengaku sering cuci tangan dan delapan persen mengaku jarang cuci tangan.
"Kami ingin masyarakat sering dan selalu cuci tangan. Ini pentingnya edukasi," ujar Bima dalam Webinar "Kampanye Nasional Cuci Tangan Pakai Sabun" yang diselenggarakan Katadata pada Kamis (15/10).
Untuk meningkatkan kepatuhan warga, Pemerintah Kota Bogor bakal menyediakan 2.400 fasilitas cuci tangan di area publik. Seluruh fasilitas itu bakal disebar di sekolah, masjid, posyadu, taman, perpusatakaan, dan area publik lainnya.
"Kami ing membangun kebiasaan dengan gencar membangun infrastruktur untuk protokol kesehatan," kata Bima.
Pemerintah pusat pun terus mengampanyekan #Gerakan3M, yaitu menggunakan masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, serta mencuci tangan. Bahkan pada hari ini (15/10), pemerintah secara khusus mengampanyekan gerakan nasional Cuci Tangan Pakai Sabun untuk menghindari penularan Covid-19.
Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan