KPPOD: Masih Ada Disparitas Daya Saing di Daerah Timur

Image title
Oleh Doddy Rosadi - Tim Publikasi Katadata
4 November 2020, 15:49
Membangun Daya Saing Daerah Berkelanjutan - Regional Summit 2020
Katadata

Upaya meningkatkan daya saing daerah secara berkelanjutan memiliki peran penting bagi ujung tombak pembangunan nasional. Tak hanya mengedepankan keuntungan ekonomi, namun juga memperhatikan keseimbangan lingkungan.

Melalui kerangka atau konsep “Indeks Daya Saing Daerah Berkelanjutan”, setiap daerah kemudian memiliki tantangan untuk menonjolkan keunggulan daerah masing-masing dalam menarik investasi.

Agar daya saing daerahnya bisa bertumbuh secara berkelanjutan, Bupati Bojonegoro, Anna Muawanah mengatakan tidak hanya mengandalkan kekayaan sumber daya migas yang jadi andalan di daerahnya. Namun, juga melakukan pembangunan pertanian sebagai sektor penghidupan serta menjaga lingkungan di masyarakat.

"Potensi Bojonegoro untuk sustainable development unyuk pertanian, sumber mata air untuk irigasi," ujar Anna dalam webinar Membangun Daya Saing Daerah Berkelanjutan, Rabu (4/11). 

 Direktur Eksekutif KPPOD, Robert Na Endi Jaweng lantas menyampaikan hasil studi yang dilakukan oleh para mitra Indeks Saing Berkelanjutan bahwa sebagian besar daerah di Indonesia menempati skala sedang derajat daya saing papan menengah.

"Sebagian besar sekitar 96 persen total daerah dari studi berada pada skala sedang, derajat saing papan tengah," katanya.

Meski begitu, Robert menyebut, studi itu masih menemukan disparitas (kesenjangan) daya saing yang mengkhawatirkan termasuk kesenjangan daerah Timur.

"Daerah Timur umumnya daya saing sedang dan rendah," imbuhnya.

Terkait ini, Robert menekankan bahwa upaya mendukung daya saing daerah secara merata dan seimbang penting untuk dijalankan ke depan. Di antaranya ada empat pilar yaitu ekonomi tangguh dan unggul, lingkungan lestari, sosial inklusif dan tata kelola yang baik.

"Keberimbangan empat pilar ini menjadi penting ke depan, untuk keberlanjutan," tegasnya.

Dalam paparannya, Staf Ahli BKPM Heldy Satrya Putera mengatakan meskipun realisasi investasi Indonesia hingga triwulan III 2020 telah mencapai Rp611 triliun, 74,8% dari target investasi 2020, target investai sampai 2024 meningkat hampir 50%. Artinya, Indonesia harus mengarahkan daya saingnya untuk mencapai hal tersebut. Salah satu yang harus ditingkatkan adalah kemudahan berusaha yang penting untuk menjadi acuan bagi daerah dalam meningkatkan daya saingnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami
Video Pilihan
Loading...

Artikel Terkait