Kasus Covid-19 Tembus 650 Ribu, Tertinggi Masih dari Jakarta
Penularan virus corona di Indonesia masih cukup tinggi. Pada Jumat (18/12), kasus Covid-19 bertambah 6.689.
Dengan begitu, total orang terkonfirmasi positif mencapai 650.197. Adapun kasus tertinggi harian kembali berasal dari Jakarta dengan 1.587.
Secara kumulatif, ibu kota juga menempati urutan pertama kasus terbanyak di Indonesia. Totalnya mencapai 159.620. Diikuti oleh Jawa Timur dengan 73.798 dan Jawa Barat sebanyak 71.764.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, tingginya kasus di ibu kota terjadi karena jumlah tes yang cukup banyak. "Angka Covid-19 di ibu kota tinggi karena ada potensi dari interaksi orang yang keluar masuk dan jumlah tes yang tinggi," kata Riza dalam konferensi pers virtual pada Jumat (18/12).
Dia mengatakan rata-rata tes di Jakarta setiap harinya mencapai 7.000 sampai 9.000. Jumlah tersebut lebih tinggi dari target Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta sebanyak 7.000 dan standar WHO sebanyak 1:1.000 penduduk.
Meski sudah mencapai target, Riza mengatakan Pemprov DKI Jakarta bakal terus meningkatkan jumlah tes hingga 20.000. Hal itu untuk mendeteksi penyebaran virus corona sehingga orang yang terinfeksi bisa mendapatkan perawatan.
"Kami transparan, dengan tes jadi ketahuan kasusnya, dan kami bisa segera tangani. Sehingga kesembuhan di Jakarta tinggi dan angka kematiannya rendah," kata dia.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, jumlah kesembuhan pada Jumat (18/12) bertambah 5.016. Sehingga total kesembuhan secara nasional mencapai 531.995.
Angka kesembuhan tertinggi memang berasal dari Jakarta dengan 1.238. Disusul oleh Jawa Barat sebanyak 931 dan Jawa Timur 599.
Untuk penambahan kasus meninggal pada 18 Desember 2020 mencapai 124. Sehingga total orang yang meninggal akibat Covid-19 di Indonesia mencapai 19.514.
Jumlah kematian terbesar pada hari ini berasal dari Jawa Timur sebanyak 47 orang. Kemudian, Jakarta dan Jawa Tengah dengan masing-masing 19 dan 18 orang.
Satgas Penanganan Covid-19 terus mengimbau masyarakat mematuhi protokol kesehatan. Terutama pada libur Natal dan Tahun Baru.
Sebab, libur panjang biasanya menimbulkan lonjakan kasus sebanyak 50-100%. Hal itu akan menyebabkan fasilitas kesehatan penuh karena jumlah pasien yang meningkaat.
Dampaknya, jumlah kematian semakin tinggi karena tenaga kesehatan tak mampu menangani semua pasien. Untuk menghindari hal tersebut, masyarakat terus mematuhi 3M, yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
Tak lupa, masyarakat juga harus berdoa dan bergembira, berolahraga secara teratur, dan mengonsumsi makanan yang bernutrisi. Dengan begitu, imun tubuh meningkat sehingga bisa menangkal virus corona.
Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan