Praktik 3M dan 3T Dapat Mencegah Mutasi Covid-19 di RI

Rizky Alika
21 Desember 2020, 21:10
virus corona, 3m, covid-19
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Petugas medis bersiap memimpin senam pagi bersama pasien COVID-19 berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG) di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (2/10/2020). Pakar ingatkan pemerintah terus lakukan 3M dan 3T demi cegah Covid-19 bermutasi di RI.

Virus corona jenis baru di Inggris disebut lebih menular ketimbang varian jenis lama. Epidemiolog dari Universitas Griffith Dicky Budiman pun mengingatkan, mutasi Covid-19 seperti di Inggris dapat terjadi di Tanah Air.

Menurutnya, mutasi virus dapat terjadi karena pandemi tak terkendali. Akibatnya, virus dapat menyebar dari satu tubuh ke tubuh manusia lain secara leluasa. Saat itu pula, virus belajar untuk bertahan dengan merespons kondisi lingkungan, seperti mengelabui sistem pertahanan tubuh hingga menambah tingkat transmisi.

Makanya pengendalian virus corona dengan menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan (3M) tetap perlu dilakukan. Hal ini juga perlu diiringi dengan penelusuran kontak (tracing), pengetesan (testing), dan perawatan (treatment) atau 3T.

"Potensi Indonesia mengalami hal seperti itu, ada," kata Dicky saat dihubungi Katadata.co.id, Senin (21/12).

Dicky pun memperkirakan, ada kemungkinan varian virus corona di Inggris yakni VUI-202012/01 masuk ke Tanah Air. Apalagi pemerintah belum menutup penerbangan internasional secara ketat. "Dalam teori global security, penyakit mewabah dapat menyebar ke dunia dalam tempo 36 jam," ujar dia.

Dengan kondisi tersebut, Dicky belum bisa memastikan apakah enam jenis vaksin Covid-19 yang akan digunakan di Indonesia dapat bekerja secara efektif. Ia mengatakan, varian baru penyakit tersebut masih perlu dicermati lebih lanjut.

Dicky pun tidak menutup kemungkinan, setiap jenis varian virus corona memerlukan vaksin yang berbeda-beda. Hal serupa pernah terjadi saat pandemi 100 tahun yang lalu. "Setiap strain perlu vaksin tersendiri," ujar dia.

Bahkan, ada kemungkinan vaksin Covid-19 juga diperlukan oleh hewan guna menekan penyebaran virus corona. Sebab, berbagai pihak khawatir virus dapat berpindah dari hewan ke manusia setelah ditemukan Covid-19 pada hewan mink.

Mengingat Covid-19 dapat terus bermutasi, Dicky memperkirakan pandemi tidak akan berakhir dalam waktu setahun ke depan. Dunia baru bisa dikatakan aman bila seluruh negara telah memastikan wilayahnya bebas dari penularan virus corona. "Sebab ada potensi mutasi dan reinfeksi virus, " katanya.

Sedangkan upaya vaksinasi terus dilakukan berbagai pihak, salah satunya Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Mereka telah membentuk Koaliis Relawan (Kawan) Vaksin yang terdiri dari anggotanya untuk mau disuntik vaksin Covid-19. 

Hal ini dilakukan untuk meyakinkan masyarakat melakukan imunisasi. Ketua Pengurus Besar IDI Daeng M Faqih mengatakan program ini memerlukan strategi komunikasi teladan oleh pemimpin, tokoh, atau orang yang dianggap panutan. 

"Agar pihak kedokteran termasuk dokter IDI mau menjadi role model untuk pertama kali disuntik vaksin," kata Daeng dalam keterangan pers, Minggu (21/12).

Sebelumnya, pemerintah Inggris mengidentifikasi lebih dari 1.000 kasus dari satu varian baru virus corona teridentifikasi dalam beberapa hari terakhir. Virus tersebut disebut 70% lebih menular ketimbang varian Wuhan, meski tidak lebih mematikan.

"Kami telah mengidentifikasi jenis baru virus corona, yang mungkin ada kaitannya dengan penyebaran yang lebih cepat di bagian tenggara Inggris," kata Menteri Kesehatan Matt Hancock.

Sedangkan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan beberapa ilmuwan setempat pada Sabtu (19/12) mengumumkan bahwa evolusi baru virus corona yang ditemukan di negara itu 70% lebih menular. Johnson pun meningkatkan pembatasan dari level 3, ke tingkat tertinggi level 4, di London dan beberapa kota besar lain.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) masih terus menggali informasi dari pejabat Inggris mengenai varian baru virus corona. Badan PBB tersebut pada Minggu (20/12), mengimbau masyarakat agar waspada terhadap penyebaran virus tersebut.

"Kami berkoordinasi erat dengan pejabat Inggris. Mereka akan terus berbagi informasi dan hasil analisis serta riset mereka yang sedang berlangsung,” demikian pernyataan WHO.

Sejumlah negara Eropa pun mulai memberlakukan pembatasan perjalanan dengan rute Inggris. Belanda misalnya, melarang maskapai penerbangan membawa penumpang dari Inggris mulai Minggu (20/12) setelah otoritas di Inggris menemukan jenis baru virus corona.

Reporter: Rizky Alika

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...