Kemenkes Jelaskan Alur Vaksinasi, Penerima Vaksin Diberitahu Lewat SMS
Pemerintah tengah mempersiapkan proses vaksinasi Covid-19 yang rencananya akan dimulai bulan ini. Juru Bicara Vaksin Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi pun menjelaskan alur singkat proses vaksinasi mulai dari pemberitahuan calon penerima vaksin melalui pesan singkat SMS blast.
"Sasaran penerima vaksinasi akan menerima notifikasi atau pemberitahuan melalui SMS blast dengan ID pengirim 'Peduli Covid-19'," kata Nadia di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (4/1).
Selanjutnya, calon penerima vaksin akan melakukan verifikasi dan registrasi ulang dengan mengisi kuesioner singkat mengenai domisili, status kesehatan terkait penyakit penyerta yang tengah diderita, serta memilih tempat dan waktu vaksinasi.
Nadia mengatakan bahwa pemerintah menyadari ada daerah tertentu yang memiliki kendala jaringan selular. Untuk daerah dengan kendala tersebut, proses verifikasi dan registrasi akan dilakukan oleh Satgas Penanganan Covid-19 di tingkat kecamatan.
Ia pun memastikan, keamanan data penerima vaksin akan dijamin oleh pemerintah. Hal ini sesuai dengan Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 253 Tahun 2020.
Nadia juga memastikan, perolehan data pribadi , termasuk data kependudukan dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Selain itu, data pribadi akan dilengkapi dengan sistem keamanan. "Data pribadi tersebut tidak dapat digunakan untuk keperluan selain penanganan Covid-19," ujar dia.
Menurutnya, rencana vaksinasi akan dilakukan selama 15 bulan ke depan dengan sasaran sebanyak 181,5 juta jiwa. Vaksinasi tersebut, lanjut dia, menjadi sangat penting untuk melindungi tenaga kesehatan dan pelayanan publik.
Rincian 181,5 juta penerima vaksin dapat dilihat pada databoks berikut ini:
Meski begitu, penerapan protokol kesehatan melalui gerakan 3M dengan mencuci tangan, menjaga jarak, dan memakai masker tetap harus dilakukan selama dan sesudah vaksinasi dilakukan. "Karena perjalanan kita masih sangat panjang," kata Nadia.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa vaksinasi di Indonesia akan dimulai minggu depan. Saat ini mereka masih menunggu izin penggunaan darurat atau (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta kehalalan untuk 3 juta dosis vaksin Sinovac yang sudah tersedia.
Adapun, kajian kehalalan vaksin tengah diproses oleh Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI).
Pemberian izin vaksin tersebut akan berbasiskan data uji klinis Sinovac dari Turki, Brasil, dan Bandung. Di sisi lain, pemerintah terus mempersiapkan pengadaan berbagai vaksin lainnya, seperti vaksin AstraZeneca, Pfizer, Novavax, dan Gavi.
"Pemerintah akan segera memulai vaksinasi yang dijadwalkan pertengahan bulan atau minggu depan," kata Airlangga usai rapat dengan Presiden Joko Widodo di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (4/1).
Meski mempersiapkan vaksinasi, Airlangga meminta masyarakat tetap disiplin menjaga protokol kesehatan, salah satunya dengan 3M. Tak hanya itu, pemerintah juga akan melakukan evaluasi kasus Covid-19 selama dua pekan mendatang.
"Karena dengan adanya libur Natal dan tahun baru, seperti liburan sebelumnya, kasus dimonitor dalam dua minggu," ujar dia.
Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan