Jokowi: Vaksinasi Covid-19 untuk Masyarakat Umum Bisa Lebih Cepat
Pemerintah terus berupaya agar program vaksinasi Covid-19 dapat berjalan dengan cepat. Presiden Joko Widodo pun memperkirakan, pemberian vaksin virus corona kepada masyarakat dapat mulai dilakukan pada pertengahan Februari 2021, lebih cepat dari rencana semula.
Vaksinasi tersebut akan dilakukan berdasarkan skala prioritas penerima. Pertama, vaksin diberikan kepada petugas kesehatan, seperti dokter, perawat, apoteker, hingga asisten tenaga kesehatan.
Selanjutnya, vaksin akan dilakukan untuk petugas publik, seperti TNI, Polri, dan pelayan publik. Selanjutnya, masyarakat akan diberikan vaksin pada pertengahan Februari.
"Masyarakat nanti berbarengan. Saya kira di bulan Februari, pertengahan sudah bisa masuk ke sana," kata Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (27/1).
Jokowi pun mengakui proses vaksinasi di awal membutuhkan perbaikan manajemen di lapangan. Sebab, hingga hari ini jumlah penerima vaksin baru mencapai 250 ribu tenaga kesehatan.
Bagaimanapun, ia mengapresiasi terjadinya kenaikan angka vaksinasi bagi tenaga kesehatan dalam dua hari terakhir. "Sehari-dua hari ini melonjaknya cukup tajam. Sehari bisa suntik ke 50 ribu orang," kata Mantan Walikota Solo itu.
Ia pun berharap agar nantinya vaksin bisa diberikan kepada 900 ribu-1 juta orang per hari. Sebab, ada 30 ribu vaksinator yang tersebar di 10 ribu puskesmas dan 3 ribu rumah sakit. Jokowi juga menekankan kepada Menteri Kesehatan untuk melakukan manajemen lapangan yang baik.
Berikut adalah Databoks yang menggambarkan keyakinan masyarakat atas program vaksinasi pemerintah, menurut survei Litbang Kompas:
Vaksinasi Lebih Cepat
Dari pernyataan Jokowi, ada kemungkinan vaksinasi bagi masyarakat umum dapat berjalan lebih cepat dari rencana semula, yakni pada April 2021.
Berdasarkan paparan Menteri Kesehatan pada 29 Desember, proses vaksinasi terbagi menjadi dua gelombang, yaitu gelombang pertama pada Januari-April 2021 dan gelombang kedua pada April 2021-Maret 2022. Pada gelombang pertama, vaksinasi dilakukan terlebih dahulu kepada 1,3 juta petugas tenaga kesehatan.
Setelah itu, vaksin akan diberikan kepada petugas publik sebanyak 17,4 juta orang. Kemudian lansia akan diberikan vaksin sebanyak 21,5 juta orang. Meski begitu, pemberian vaksin kepada lansia akan menunggu informasi keamanan vaksin kepada kelompok usia lanjut.
Selanjutnya, vaksinasi pada gelombang dua akan diberikan kepada masyarakat rentan, yaitu masyarakat di daerah dengan risiko penularan tinggi sebanyak 63,9 juta orang. Berikutnya, masyarakat lainnya sebanyak 77,4 juta.