Vaksin AstraZeneca, Upaya Akselerasi Herd Immunity

Arofatin Maulina Ulfa
13 Maret 2021, 11:15
Petugas kesehatan memasukan vaksin COVID-19 ke jarum untuk disuntikkan kepada pedagang pasar tradisional cinde di Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (3/3/2021). Sebagai upaya menekan penyebaran COVID-19 dan memulihkan perekonomian di pasar tradisional, Pem
ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/hp.

Indonesia mendatangkan vaksin Covid-19 AstraZeneca sebanyak 1,1 juta dosis. Pada batch pertama, Indonesia akan menerima sebanyak 11,7 juta vaksin sehingga pengiriman akan terus berlangsung hingga Mei 2021 mendatang. 

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, mengatakan kehadiran vaksin ini berkat adanya kerjasama kementerian dan lembaga terkait, serta berbagai pihak internasional yakni negara donor, Aliansi Vaksin GAVI, Badan Kesehatan Dunia WHO, UNICEF, Koalisi untuk Inovasi dan Kesiapsiagaan Pandemi CEPI serta pihak terkait lainnya. 

"Masuknya vaksin AstraZeneca merupakan upaya pemerintah untuk memastikan ketersediaan vaksin Covid-19 di Indonesia, dan dapat mengakselerasi program vaksinasi nasional, dalam menciptakan kekebalan komunitas atau herd immunity ," ujar Wiku memberi keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 di Graha BNPB, Selasa (9/3).

Pemerintah juga memastikan bahwa vaksin yang akan diberikan kepada masyarakat secara aman dan halal. Hal ini karena proses pengadaannya dilakukan melalui skema kerjasama antara pemerintah dan pemerintah antar negara atau government to government (G to G) dan melalui skema kerjasama multilateral. 

Sementara Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan sertifikat Emergency Use of Authorization (EUA). Menurut Kepala BPOM, Penny Lukito, dalam konferensi pers digital di Jakarta, Selasa (9/3), sejumlah negara sudah memberikan izin penggunaan darurat ke AstraZeneca termasuk Korea Selatan dan Uni Eropa. BPOM juga telah mengevaluasi vaksin dengan melibatkan berbagai ahli.

"Vaksin AstraZeneca merangsang pembentukan antibodi pada orang dewasa berusia 18 tahun hingga 60 tahun, meningkat 32 kali. Pada lansia meningkat 21 kali," kata Penny. "Efikasi vaksin AstraZeneca 62,1% sesuai dengan WHO minimal 50%," ucapnya.

Vaksin AstraZeneca memiliki 4 kelebihan, di antaranya adalah penyimpanan yang tidak rumit. Vaksin ini disebut tidak memerlukan pendinginan di suhu yang sangat rendah. Melansir CNN, 24 November 2020, Kepala Ilmuwan WHO Dr Soumya Swaminathan mengatakan vaksin dapat disimpan dan stabil pada suhu 2 hingga 8 derajat Celcius. Untuk perbandingan, vaksin Pfizer perlu disimpan pada suhu sekitar minus 75 derajat Celcius.

Kelebihan lainnya adalah efikasi. Menurut laman AstraZeneca, efikasi atau kemanjuran mencapai 90 persen ketika vaksin diberikan setengah dosis,. Diikuti dosis penuh setidaknya satu bulan kemudian. Jika diberikan dua dosis secara terpisah dalam satu bulan, efikasi mencapai 62 persen. 

Melansir BBC, 5 Maret 2021,   vaksin AstraZeneca melindungi dari varian baru. Sebuah studi yang dilakukan pada sekitar 2.000 orang dengan vaksin AstraZeneca, menunjukkan bahwa vaksin itu menawarkan perlindungan terbatas terhadap penyakit ringan dan sedang yang disebabkan oleh varian Afrika Selatan. 

Adapun keistimewaan lainnya adalah usia penerima. Menurut BPOM, vaksin Covid-19 AstraZeneca bisa diberikan pada kelompok usia dewasa hingga lanjut usia (lansia). Upaya vaksinasi dengan vaksin Covid-19 AstraZeneca ini diharapkan mampu mempercepat pencapaian herd immunity atau kekebalan kelompok di Indonesia.

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...