Jumlah Tes Turun Separuh, Kasus Covid-19 Bertambah 4.714

Kementerian Kesehatan atau Kemenkes mengumumkan temuan kasus baru Covid-19 sebesar 4.714 pada Minggu (14/3). Angka tersebut tak jauh berbeda dari hari sebelumnya sebesar 4.607 orang.

Padahal jumlah tes virus corona yang dilaksanakan pada hari ini menurun drastis. Pada Sabtu (13/3), jumlah orang yang diperiksa mencapai 50.016.

Sedangkan pada Minggu (14/3), jumlah orang yang dites hanya sebesar 28.102. Hal itu pun menyebabkan tingkat tes positif melonjak dari 9,21% menjadi 16,77%.

Angka tersebut tiga kali lebih tinggi dari standar WHO sebesar 5%. Hal itu menunjukkan virus corona belum terkendali.

Untuk mengendalikan pandemi, masyarakat harus melaksanakan 5M yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas.

Sedangkan pemerintah harus meningkatkan 3T, yaitu tracing, testing, dan treatment untuk memutus mata rantai virus corona.

Kasus Positif Covid-19 Melonjak Lewati Jatim dan Jateng

Di sisi lain, Kementerian Kesehatan mencatat provinsi yang menyumbang angka tertinggi kasus Covid-19 per Minggu (14/3), yaitu Jakarta sebesar 1.204 dan Jawa Barat sebanyak 1.133 orang. Disusul oleh Banten sebanyak 315 dan Jawa Timur 278 orang.

Dari angka tersebut, kasus positif Covid-19 di Banten melonjak dari hari kemarin sebesar 264 orang. Hal itu pun menyebabkan Banten melesat ke posisi ketiga.

Adapun total orang yang terinfeksi virus corona sejak awal pandemi sampai saat ini mencapai 1.419.455 orang. Sebanyyak 137.912 orang masih dalam perawatan.

Sedangkan jumlah orang yang sembuh mencapai 1.243.117. Angka tersebut bertambah 5.647 dari hari sebelumnya. Mayoritas kasus sembuh berasal dari Jakarta sebanyak 2012 dan Jawa Barat sebesar 946 orang.

Menariknya, pertambahan angka kematian mencapai di bawah 100, lebih tepatnya sebanyak 97 orang per Minggu (14/3). Dengan begitu, jumlah orang yang meninggal akibat virus corona sejak awal pandemi mencapai 38.426 orang.

Mayoritas angka kematian berasal dari dua provinsi yaitu Jakarta sebanyak 36 orang dan Jawa Timur sebesar 20 orang. Sedangkan provinsi lainnya mencatat angka kematian mulai dari nihil kasus hingga enam kasus.