Mempersiapkan Keluarga Tangguh Corona di Tengah Pandemi

Dini Hariyanti
20 Maret 2021, 23:43
Mempersiapkan Keluarga Tangguh Corona di Tengah Pandemi
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.

Tak sedikit kasus keluarga menjadi sumber penularan virus corona. Keluarga juga menjadi sumber tekanan psikologis selama pandemi, mengingat sebagian besar waktu dihabiskan di rumah. Oleh karena itu, ketangguhan keluarga menjadi hal penting dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini.

Bicara tentang keluarga sebagai sumber penularan virus, terdapat dua kondisi yang sering terjadi. Pertama, saat kita kedatangan keluarga lain yang tak serumah dan mereka terjangkit virus corona. Kedua, penularan datang dari anggota keluarga serumah yang sering beraktivitas di luar.

Klaster keluarga dialami oleh Anindya Hafsa yang membagikan ceritanya kepada Kawalcovid19.id. Pada 15 Januari 2021, papanya yang berusia 75 tahun melakukan tes PCR setelah lima hari sebelumnya kontak erat dengan tetangga yang positif Covid-19. Sembari menanti hasil tes, ayahanda melakukan isolasi mandiri.

Tiga hari kemudian, hasil PCR keluar dan menyatakan sang ayah positif Covid-19. Setelah itu, anggota keluarga serumah lain juga dites. Hasilnya, dua anak Anindya berumur 4,5 dan 1,5 tahun positif, sedangkan ibunda, suami dan dirinya sendiri negatif.

“Perasaan saya sungguh campur aduk saat itu,” tulis Anindya. Sang ayah sempat kritis dan masuk rumah sakit untuk opname karena membutuhkan bantuan ventilator. Dan setelah lima hari merawat anggota keluarga yang positif, ia juga mulai kehilangan penciuman. Tapi kondisi ini berlangsung sekitar tiga hari, lalu penciuman Anindya kembali pulih. 

Anindya menuturkan, proses pemulihan dari Covid-19 penuh tantangan. Sampai akhirnya per 12 Februari lalu, ia sekeluarga selesai menjalani masa isolasi mandiri. Sementara sang ayah terus dalam pemulihan meskipun hasil PCR sudah negatif.

“Kami bisa mengatasi ini bersama dengan selalu berkonsultasi ke dokter, tidak takut dites, menjalani isolasi dengan benar, dan tidak terlambat ke rumah sakit bila kondisi memburuk. Pesan saya, jaga semangat, jaga sehat, jaga jarak (3M),” ujarnya.

Apa yang dialami ibu dua anak tersebut merupakan contoh baik tentang kerja sama antaranggota keluarga dalam menghadapi virus corona. Risiko penularan Covid-19 di dalam lingkungan keluarga serumah memang perlu diantisipasi. Pasalnya, terjangkit virus corona bukan hanya merusak kesehatan fisik, juga menyebabkan kerentanan psikologis.

Satgas Penanganan Covid-19 menerbitkan buku panduan kesehatan jiwa berjudul “Peran Keluarga sebagai Pendukung Utama”. Di sana dikemukakan, setidaknya ada lima hal yang perlu diperhatikan akan risiko Covid-19 yang mempengaruhi kerentanan dalam keluarga. Mulai dari usia anggota keluarga, tingkat ketergantungan terhadap orang dewasa atau perawat/pengasuh, sumber daya, jenis kelamin, serta riwayat kesehatan fisik dan mental.

Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko kerentanan dan meningkatkan ketangguhan keluarga di tengah pandemi. Misalnya, melihat kebutuhan dan mendengarkan keluhan anggota keluarga. Beri rasa nyaman dan bantu agar mereka tetap tenang serta menghubungkan dengan berbagai alternatif solusi. Dan yang tak kalah penting yakni saling melindungi dari situasi yang lebih buruk.

Klaster keluarga selayaknya menjadi perhatian. Klaster ini menjadi sumber penularan terbesar, khususnya di DKI Jakarta, yang mencapai 40,1 persen. Oleh sebab itu, perlu terus saling mengingatkan untuk menerapkan disiplin protokol kesehatan 3M, yaitu memakai masker dengan benar, menjaga jarak, dan mencuci tangan pakai sabun.

“Sekarang harus ada norma baru bahwa 3M itu justru bentuk kasih sayang kita kepada diri sendiri dan terutama keluarga. Norma baru ini harus terus disuarakan agar terbentuk saling pengertian,” ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito.

Pada masa pandemi seperti ini, beberapa masalah mungkin terjadi di dalam keluarga. Mungkin saja ada di antara keluarga kita atau bahkan kita sendiri mengalami masalah fisik, mental, dan sosial. Oleh karena itu, diperlukan kemauan dan kesediaan diri untuk saling menopang dan menjaga sesama anggota keluarga, khususnya bagi mereka yang tinggal seatap dengan kita.

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...