Satgas Optimistis Bubarnya Kemenristek Tak Ganggu Vaksin Merah Putih
Rencana penggabungan Kementerian Riset dan Teknologi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tak akan mengendorkan pengembangan Vaksin Merah Putih. Satuan Tugas Penanganan Covid-19 meyakini pembuatan vaksin virus corona tersebut tetap berjalan semestinya.
Kemenristek memang bertugas mengoordinasikan pengembangan vaksin Covid-19 bersama Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), serta beberapa perguruan tinggi.
Namun Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan pemerintah berkomitmen untuk terus menjalankan pengembangan Vaksin Merah Putih. Ia juga berharap Vaksin Merah Putih dapat bermanfaat bagi masyarakat global mengingat masih ada 130 negara yang belum terakses vaksin.
“Pengembangan Vaksin Merah Putih merupakan hasil inovasi anak bangsa dan vaksin ini akan sepenuhnya didukung oleh pemerintah,” kata Wiku dalam Media Briefing, Kamis (15/4).
Wiku mengatakan keputusan yang diambil oleh pemerintah sudah melalui pertimbangan yang matang. “Terkait dengan agenda tersebut, masyarakat dimohon mendukung keputusan pemerintah yang seyogyanya adalah untuk kepentingan masyarakat,” katanya.
Pemerintah telah menyepakati peleburan Kemenristek ke dalam Kemendikbud dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Bahkan Menristek/ Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro juga sudah berpamitan selaku Menristek terakhir.
Bambang mengaku sempat mengusulkan agar kementeriannya kembali menjadi Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi demo mengkombinasikan riset dengan perguruan tinggi. Namun belakangan, Presiden Joko Widodo memilih menggabungkan Kemenristek ke dalam Kemendikbud yang dipimpin Nadiem Makarim.
"Secara pribadi saya merasa tidak enak, sedih, karena boleh dibilang saya menjadi Menristek terakhir," kata mantan Menteri Keuangan tersebut. dalam diskusi pada Minggu (11/4) dikutip dari Antara.
Adapun enam institusi yang sedang mengembangkan Vaksin Merah Putih, yaitu LBM Eijkman, LIPI, Universitas Airlangga, Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI), dan Institut Teknologi Bandung (ITB).