Langkah Strategis Jadikan Indonesia Pusat Produsen Halal Dunia
Pemerintah sedang gencar mengembangkan ekonomi syariah sebagai salah satu kunci peningkatan ekonomi di Tanah Air. Sebelumnya, pada Februari 2021 Indonesia berhasil melahirkan momentum baru di sektor keuangan syariah dengan menggabungkan tiga anak usaha Bank BUMN (Bank BRI Syariah, Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Mandiri) menjadi Bank Syariah Indonesia (BSI). Langkah ini menjadikan BSI salah satu pemain utama di sektor perbankan nasional.
Selanjutnya, pemerintah menyasar industri halal sebagai langkah untuk membangun ekosistem syariah yang berkesinambungan. Diharapkan ekonomi dan keuangan syariah bisa berkembang baik secara nasional bahkan internasional.
Wakil Presiden Ma’ruf Amin membeberkan langkah strategis untuk mencapai tujuan tersebut. "Secara nasional kita akan membangun ekosistemnya. Industri halal, sistem keuangannya, kemudian menumbuhkan pengusaha-pengusaha muslim yang baru maupun yang sudah eksis kemudian kita kembangkan di Indonesia, kemudian juga pasar global," ujarnya dalam keterangan resmi, baru-baru ini.
Menurut Wapres, Indonesia memiliki modal awal yang potensial sebagai produsen sekaligus konsumen industri halal. Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar dunia, merupakan hal yang sangat mungkin untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah dunia suatu saat nanti.
Guna mencapainya, pengembangan ekosistem syariah nasional akan dilakukan melalui empat strategi. Sebagai pondasi, pembangunan kawasan industri halal atau Halal Industrial Park (HIP), adalah strategi pertama. Setelah itu, dilakukan penggabungan tiga bank syariah milik negara menjadi Bank Syariah Mandiri. Optimalisasi dana sosial selanjutnya menjadi langkah ketiga.
Dan yang keempat, pemerintah bekerja sama dengan semua pihak akan mendirikan pusat-pusat pelatihan dan pengembangan untuk pelaku bisnis syariah.
Empat langkah tersebut dilakukan sembari melakukan strategi berkolaborasi dengan berbagai organisasi untuk mempercepat pengembangan ekonomi syariah. Supaya seluruh langkah strategis yang ada berjalan baik, Ma’ruf Amin meminta masyarakat dan seluruh jajaran memberi kontribusi aktif.
“Pertama haruslah ada kemauan, kemauan itu sudah ada. Tinggal kita mengimplementasikan. Kemudian regulasinya sudah ada, kita telah buat. Dan nanti akan muncul usaha kita dalam mendorong pengusaha-pengusaha nasional kita yang punya komitmen tinggi,”ujarnya.
Sejauh ini, Indonesia memiliki populasi muslim terbesar yang membuatnya menjadi negara dengan konsumen terbesar produk makanan halal dunia bernilai US$ 197 miliar. Tapi, sampai saat ini posisi RI dalam industri halal masih berada di peringkat 10 dunia, kalah jauh dari Malaysia yang menduduki peringkat pertama.