Mulai Juni, Pemerintah Ingin Suntikkan 1 Juta Vaksin Covid-19 per Hari

Pingit Aria
24 Mei 2021, 19:54
Sejumlah pelaku pariwisata antre untuk mengikuti vaksinasi COVID-19 di Batam, Kepulauan Riau, Sabtu (22/5/2021). Sebanyak tiga ribu orang pelaku pariwisata dan pelaku ekonomi kreatif di Kota Batam mendapatkan vaksinasi COVID-19 guna mempercepat pemulihan
ANTARA FOTO/Teguh Prihatna/wsj.
Sejumlah pelaku pariwisata antre untuk mengikuti vaksinasi COVID-19 di Batam, Kepulauan Riau, Sabtu (22/5/2021). Sebanyak tiga ribu orang pelaku pariwisata dan pelaku ekonomi kreatif di Kota Batam mendapatkan vaksinasi COVID-19 guna mempercepat pemulihan ekonomi di sektor pariwisata.

Indonesia akan kembali kedatangan 8 juta dosis bahan baku vaksin Covid-19 dari Sinovac pada Selasa (25/5) esok.  Tambahan pasokan vaksin ini membuat pemerintah optimistis vaksinasi Covid-19 dapat dipercepat.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, penyuntikan satu juta dosis vaksin per hari ditargetkan bergulir mulai Juni 2021.

"Sesuai target saat ini tentunya dengan ketersediaan vaksin yang ada sebanyak 20 juta hingga 25 juta dosis (per bulan), maka kapasitas penyuntikan kita harus satu juta per hari agar vaksinasi bisa selesai sampai akhir Desember 2021," katanya, Senin (24/5).

Menurut Siti Nadia, rata-rata dosis vaksinasi yang diberikan hingga saat ini baru berkisar 200 ribu hingga 300 ribu orang per hari. Namun, rekor tertingginya baru mencapai 500 ribu dosis per hari. "Juni kita harapkan sudah bisa menembus satu juta dosis per hari," katanya.

Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19, Alexander Ginting, mengatakan Kementerian Kesehatan menjadwalkan kedatangan vaksin Novavax pada Juni dan vaksin Pfizer pada Juli 2021. Saat ini vaksinasi pemerintah mengandalkan vaksin Sinovac dan AstraZeneca.

Indonesia menyiapkan 75,9 juta dosis vaksin terdiri atas 68,5 juta dosis vaksin Sinovac, 6,4 juta dosis AstraZeneca melalui Covax Facility, 500 ribu dosis Sinopharm program Vaksin Gotong Royong, dan 500 ribu dosis Sinopharm donasi Uni Emirat Arab.

"Saat ini jumlah Lansia 21.553.118 orang dan sejak vaksinasi tahap pertama dilaksanakan dengan dua dosis vaksin baru terealisasi 9,02%," katanya.

Simak Databoks berikut: 

Alexander mengatakan pemerintah terus berupaya mengakselerasi program vaksinasi nasional kepada 181,5 juta penduduk Indonesia untuk menciptakan kekebalan kelompok atau herd immunity. "Capaian target ada empat tahapan. Tahap pertama menyasar 1,4 juta tenaga kesehatan, tahap kedua secara paralel ke 21,5 juta lansia dan 17,3 petugas pelayanan publik," katanya.

Saat ini, kata Alexander, program vaksinasi telah memasuki tahap ketiga menyasar masyarakat rentan dari aspek geospasial, sosial, dan ekonomi sebanyak 63,9 juta orang.

Sementara itu, pemerintah telah menyuntik vaksin Covid-19 kepada 24,81 juta orang.  Secara rinci, vaksinasi tahap pertama telah dilakukan kepada 14,93 juta orang, sementara vaksinasi tahap kedua telah diberikan ke 9,88 juta orang.

Meski vaksinasi Covid-19 telah bergulir, masyarakat tetap diminta untuk terus menjaga protokol Kesehatan. Sebab, Gerakan 3M, yakni menjaga jarak, memakai masker dan mencuci tangan dengan sabun terbukti efektif untuk mencegah penularan virus corona.

Reporter: Antara

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...