Kemenparekraf Siapkan Paket Wisata Vaksin Covid-19 di Bali

Cahya Puteri Abdi Rabbi
22 Juni 2021, 18:52
Wisatawan menikmati suasana saat mengunjungi di Pantai Sindhu, Sanur, Denpasar, Bali, Rabu (9/6/2021). Pemerintah merancang paket wisata vaksin Covid-19 di Bali.
ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/foc.
Wisatawan menikmati suasana saat mengunjungi di Pantai Sindhu, Sanur, Denpasar, Bali, Rabu (9/6/2021). Pemerintah merancang paket wisata vaksin Covid-19 di Bali.

Industri pariwisata kembali tertekan seiring kenaikan kasus Covid-19 dan pengetatan PPKM. Sementara itu, program vaksinasi Covid-19 terus berjalan. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) kini merancang paket wisata vaksin.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, Bali akan menjadi destinasi wisata pertama yang menerapkan program wisata berbasis vaksin tersebut.

“Sehingga bukan hanya masyarakat Bali yang mendapatkan vaksin, tapi kami pastikan juga para wisatawan yang masuk ke Bali, baik wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara sudah dalam kondisi tervaksin,” kata Sandiaga dalam konferensi pers virtual, Selasa (22/6).

Sandiaga mengatakan, program ini dilaksanakan sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo yang ingin memperluas program vaksinasi secara masif untuk memutus rantai penularan virus corona. Ia menambahkan, program tersebut akan lebih dulu difokuskan bagi wisatawan domestik, sebab program travel corridor arrangement (TCA) Bali belum akan dibuka dalam waktu dekat.

“Tentunya vaksin ini akan diberikan secara gratis. Atas perintah dari Presiden, program ini nantinya bisa menggunakan vaksin yang digunakan pada vaksinasi gotong royong. Kami akan berkoordinasi lebih lanjut dengan Kementerian BUMN,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, skema paket wisata vaksin Covid-19 bisa dimulai dengan vaksinasi dosis pertama di daerah atau negara asal sebelum keberangkatan ke destinasi wisata. Selanjutnya wisatawan akan mendapatkan vaksinasi dosis kedua sebelum kembali pulang.

Adapun skema lainnya adalah, wisatawan datang ke destinasi wisata tertentu setelah memastikan hasil tes polymerase chain reaction (PCR) negatif, kemudian akan divaksin di destinasi wisata tersebut.

Simak Databoks berikut: 

Sandiaga menyebut, gagasan mengenai wisata berbasis vaksin ini muncul setelah melihat sejumlah negara mempromosikan wisatanya dengan paket vaksinasi Covid-19 untuk bisa meningkatkan ekonomi di sektor pariwisata.

Dengan adanya wisata vaksin Covid-19 di Indonesia diharapkan masyarakat lebih memilih wisata vaksin di dalam negeri sekaligus memulihkan ekonomi di sektor pariwisata. “Program ini akan diumumkan secara resmi oleh Gubernur Bali, dan akan segera dilaksanakan setelah pengumuman resmi,” katanya.

Lebih lanjut, ia mengatakan, tingkat vaksinasi di Bali sudah mencapai 60%. Dan selanjutnya akan berfokus untuk mencapai target memvaksinasi tiga juta warga Bali dengan dosis lengkap pada Juli dan Agustus 2021. “Untuk saat ini, kita sudah memvaksin 61% warga Bali untuk dosis pertama, dan masih di bawah 30% untuk dosis kedua,”

Mengenai rencana pembukaan pengaturan koridor perjalanan atau travel corridor arrangement (TCA) di Bali, Sandiaga mengatakan akan menerapkannya dengan mempertimbangkan kasus Covid-19, baik di dalam maupun luar Negeri. “Persiapan kami untuk pembukaan TCA Bali sudah di level 90%, tapi kembali lagi, semua bergantung pada kondisi pandemi,” ujaarnya.

Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Editor: Pingit Aria

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...