Waspadai Hoaks Makanan Penyembuh Covid-19

Hanna Farah Vania
8 Juli 2021, 14:00
Waspadai Hoaks Makanan Penyembuh Covid-19
ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang/rwa.
Wakil Direktur Dit Reskrimsus Polda Kalbar AKBP Pratomo Satriawan (kanan) memperlihatkan barang bukti berupa tangkapan layar (screenshot) dari tersangka penyebar berita bohong tentang vaksin Covid-19 saat rilis kasus di Polda Kalbar, Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (28/1/2021).

Masyarakat perlu berhati-hati dalam menyikapi informasi terkait makanan penyembuh Covid-19. Sebab, berbagai berita yang tidak teruji kebenarannya berseliweran di media sosial. Salah satunya tentang sejumlah makanan yang dianggap dapat menyembuhkan Covid-19. 

Sebelumnya sempat beredar informasi di media sosial mengenai bawang merah dan perasan lemon yang diklaim bisa melawan Covid-19. Narasinya sebagai berikut: "Makanlah bawang merah 3 kali sehari, balurkan garam di dekat hidung. Tidur dengan posisi tengkurap selama 2 jam. Teteskan air perasan lemon ke hidung untuk melawan Covid-19." 

Namun, berdasarkan hasil penelusuran yang dikutip dari situs Satgas Covid-19, narasi itu merupakan informasi yang menyesatkan. 

Selain bawang merah, melansir dari The Conversation, terdapat salah kaprah beberapa mengenai sejumlah makanan yang dianggap ‘penyembuh’ Covid-19, di antaranya:

1. Bawang Putih

Ada bukti yang menunjukkan bahwa terdapat efek antibakteri yang terkandung dalam senyawa aktif bawang putih. Itu bersifat protektif terhadap beberapa jenis bakteri seperti salmonella dan staphylococcus aureus. Namun, menurut penelitian, sifat antivirus pada bawang putih masih terbatas. Sehingga, meski merupakan makanan sehat, tidak ada bukti dengan memakannya dapat menyembuhkan Covid-19. 

2. Jeruk Lemon

Tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa lemon dapat menyembuhkan penyakit. Lemon merupakan sumber vitamin C sehingga hanya mampu membantu sel imun bekerja lebih baik. Namun, bukan untuk menyembuhkan penyakit.

3. Vitamin C

Meski berperan dalam mendukung fungsi normal sistem kekebalan tubuh, vitamin C bukan satu-satunya nutrisi yang menjaga sistem kekebalan tubuh. Banyak kekeliruan yang menghubungkan vitamin C mampu menyembuhkan Covid-19 berdasarkan klaim bahwa vitamin ini dapat mencegah dan mengobati batuk dan pilek biasa.

Padahal, terdapat perbedaan yang signifikan antara flu biasa dan Covid-19. Sehingga, tidak ada bukti yang kuat bahwa vitamin C dapat menyembuhkan Covid-19.

4. Makanan Beralkali

Terdapat misinformasi yang tersebar di media sosial di mana virus dapat disembuhkan dengan mengonsumsi makanan dengan pH (tingkat keasaman) yang lebih tinggi dari pH virus.

Sebuah pH di bawah 7 dianggap asam, pH 7 netral, dan di atas pH 7 adalah basa. Beberapa makanan yang diduga dapat menyembuhkan Covid-19 adalah lemon, limau, jeruk, teh kunyit, dan alpukat. Ada pula klaim yang menyebutkan makanan asam dapat menjadi basa setelah dimetabolisme oleh tubuh.

Padahal, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa makanan dapat mempengaruhi tingkat pH darah, sel atau jaringan. Terlebih lagi dalam menyembuhkan infeksi virus. 

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...