SiLacak Diperbarui, Kontak Erat Covid-19 Otomatis Terlihat di Aplikasi

Cahya Puteri Abdi Rabbi
12 Agustus 2021, 15:22
silacak, pelacakan covid, covid-19
ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/wsj.
Petugas kesehatan melakukan tes usap PCR Covid-19 di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (7/6/2021).

Pemerintah masih terus memperbaharui aplikasi SiLacak untuk menelusuri kontak (tracing) kasus Covid-19. Aplikasi ini dikembangkan untuk mencapai target penelusuran 15 orang per satu kasus konfirmasi Covid-19 atau 1:15.

Kepala Dinas dan Informatika (Diskominfo) Jawa Barat Setiaji mengatakan, terdapat beberapa perbaharuan pada aplikasi SiLacak untuk mempercepat akses informasi kasus kontak erat Covid-19. Pada versi lama, pengguna atau user harus mengisi sendiri data kontak eratnya setelah terkonfirmasi positif Covid-19.

Adapun pada versi terbaru, data kasus konfirmasi pertama akan langsung disebarkan melalui Polres dan Dandim untuk selanjutnya diteruskan ke Polsek dan para pelacak di lapangan. “Pada sistem terbaru sudah ada daftar menu orang-orang yang harus ditelusuri sehingga akan terlihat beberapa kontak eratnya,” kata Setiaji kepada Katadata.co.id.

Pemerintah juga menambah kapsitas server untuk mempercepat akses aplikasi. Selain itu, SiLacak juga berkolaborasi dengan Kawal Covid untuk memperbaiki desain antarmuka pengguna atau design user interface pada aplikasi tersebut.

“Kami memperbarui user interfacenya menjadi lebih sederhana. Selain itu, data-data yang diinput kami sederhanakan, sehingga enggak perlu lagi input data kasus konfirmasi,” kata dia.

Dalam dua pekan terakhir pengguna aplikasi SiLacak mengalami peningkatan sebesar 40 ribu pengguna. Ia menyebut kenaikan ini sangat signifikan, sehingga saat ini total pengguna aplikasi SiLacak sebanyak 110 ribu pengguna.

Setiaji menjelaskan, aplikasi SiLacak ini nantinya akan saling melengkapi dengan aplikasi PeduliLindungi yang telah diluncurkan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pada Maret 2020.

Perbedaannya, PeduliLindungi menggunakan sistem digital untuk fungsi tracing, testing, dan tracking. Sedangkan SiLacak berfungsi khusus untuk pelacakan kontak erat. "Jika pengguna PeduliLindungi sudah banyak, bisa jadi penggunaan SiLacak berkurang karena banyak yang ditracing melalui digital,” ujarnya.

Pemerintah merilis aplikasi SiLacak pada 14 Juni. Berdasarkan deskripsi aplikasi di Google Play Store, SiLacak menggunakan teknologi flutter dan DHIS2 untuk pendataan. Flutter merupakan bentuk kerangka kerja persistensi offline. Sedangkan DHIS2 ialah platform open source yang dapat memvisualisasikan data kesehatan dalam berbagai dimensi.

Dengan teknologi tersebut, tracing di aplikasi SiLacak dapat dijalankan secara offline. Bahkan record data bisa dilakukan ketika berada di area yang sulit akses jaringan. Petugas pelacakan akan dilatih untuk memasukkan data ke sistem SiLacak agar proses dapat berjalan lancar.

Infografik_Senjata meredam pandemi lacak kasus covid-19
Infografik_Senjata meredam pandemi lacak kasus covid-19 (Katadata)




Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...