Golkar Pilih Lodewijk Paulus untuk Gantikan Azis Syamsudin di DPR
Teka-teki soal pengganti Azis Syamsudin sebagai Wakil Ketua DPR berakhir sudah. Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto menunjuk Sekjen Partai Lodewijk Paulus menduduki jabatan strategis tersebut.
Airlangga mengatakan pengajuan nama tersebut sudah melalui mekanisme internal Partai Golkar yaitu dibahas dalam Rapat Pleno Terbatas dan Rapat Pleno Harian. Ia juga telah berkonsultasi dengan seluruh senior Partai Golkar seperti Dewan Pembina, Dewan Kehormatan, dan Dewan Pakar.
"Saat ini Lodewijk menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Golkar dan berada di Komisi I DPR yang membidangi pertahanan, intelijen, komunikasi, dan luar negeri. Beliau merupakan purnawirawan TNI dengan pangkat terakhir adalah Letnan Jenderal," ujarnya, Rabu (29/9).
Airlangga berharap usulan Partai Golkar tersebut dapat segera diproses Pimpinan DPR sesuai mekanisme yang berlaku dan disetujui dalam Rapat Paripurna terdekat. Dalam kesempatan tersebut Airlangga didampingi Ketua Fraksi Partai Golkar DPR RI Kahar Muzakir dan Sekretaris Fraksi Partai Golkar Adies Kadir.
Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan DPR akan menggelar Rapat Paripurna pada Kamis (30/9) untuk membahas usulan Partai Golkar tersebut. Ia menjelaskan dirinya bersama Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad telah menerima Airlangga terkait pengunduran Azis Syamsuddin sebagai Wakil Ketua DPR RI periode 2019-2024.
"Kami akan menjalankan mekanisme proses pergantian antar-waktu Pimpinan DPR dari Partai Golkar untuk segera diteruskan pada Rapat Paripurna pada Kamis (30/9)," kata Puan dalam konferensi pers di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu.
Lodewijk Friedrich Paulus sendiri punya karir mentereng di militer. Pria kelahiran 27 Juli 1957 ini pernah menjadi Danjen Kopassus pada 2009-2011. Setelah pensiun pada 2015, ia bergabung dengan Partai Golkar dan menjadi Koordinator Bidang Kajian Strategis pada 2016. Hanya dalam waktu dua tahun, Lodewijk diangkat menjadi Sekjen Golkar menggantikan Idrus Marham.
Seperti diketahui, Azis Syamsudin melepas jabatannya sebagai Wakil Ketua DPR setelah tersangkut kasus suap penanganan perkara korupsi di Lampung Tengah. Ia disebut menyuap mantan penyidik KPK Stepanus Robin Pattuju hingga Rp 3 miliar. Setelah menjadi tersangka, Partai Golkar menonaktifkan Azis sebagai kader partai meskipun masih tercatat sebagai anggota.