Jokowi Bahas Covid-19 hingga Perubahan Iklim dengan Joe Biden
Presiden Joko Widodo menggelar pertemuan bilateral dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden di Scottish Event Campus, Glasgow, Skotlandia, Senin (1/11). Keduanya membahas beberapa hal dari penanganan Covid-19 hingga perubahan iklim.
Pertemuan dilakukan di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perubahan Iklim atau COP26. Jokowi mengatakan Indonesia menghargai kerja sama bidang kesehatan dengan AS selama pandemi. Beberapa contohnya adalah mekanisme dose sharing vaksin, obat, ventilator, hingga alat kesehatan lainnya.
“Presiden juga mengatakan Indonesia tertarik menjadi bagian dari rantai pasok global melalui pembangunan industri kesehatan,” bunyi keterangan laman Sekretariat kabinet, Selasa (2/11).
Jokowi juga mengatakan kepada Biden pentingnya mengembangkan ekonomi hijau. Presiden menyatakan Indonesia bisa menjadi mitra kerja sama yang bisa diandalkan Negeri Abang Sam.
Terkait perubahan iklim, Jokowi menjelaskan komitmen Indonesia kepada Biden. Mantan Wali Kota Solo itu mengatakan RI telah mampu menurunkan deforestasi dan kebakaran hutan.
Tak hanya itu, Presiden juga akan merehabilitasi 600 ribu hektare dalam tiga tahun ke depan. “Ini akan menjadi konservasi hutan mangrove terbesar di dunia,” katanya.
Presiden juga mengajak Biden investasi pada energi baru dan terbarukan, termasuk mengembangkan ekosistem mobil listrik dan baterai lithium. “Saya harapkan dukungan AS melalui investasi mempercepat transisi energi, khususnya teknologi rendah karbon,” ujarnya.
Pertemuan juga menyinggung Presidensi Indonesia di G20. Jokowi mengatakan RI akan mendorong transisi digital, mendorong investasi rendah karbon, serta keuangan inklusif terutama bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), perempuan, dan kelompok rentan.
“Kita harus jadikan G20 relevan tak hanya bagi anggotanya, tapi bagi negara berkembang,” ujarnya.
Hal lain yang dibahas dalam pertemuan satu jam tersebut adalah Afghanistan dan Myanmar. Turut mendampingi Jokowi yaitu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno P. Marsudi, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.