Pengertian Introvert, Ciri-ciri, hingga Mitosnya
Tipe kepribadian terbagi menjadi dua, ekstrovert dan introvert. Orang-orang yag masuk dalam kepribadian introvert cenderung fokus kepada pikiran, perasaan, dan suasana hati yang berasal dari dalam diri sendiri alias internal. Hal ini berbeda dengan para ekstrovert yang lebih suka mencari stimulasi perasaan yang datangnya dari luar dirinya. Dalam artikel ini akan dibahas secara detail mengenai introvert.
Melansir situs kesehatan Hellosehat.com, bahwa introvert adalah sebuah tipe kepribadian yang sering disalahartikan sebagai pemalu. Padahal, sejatinya makna introvert dan pemalu adalah dua hal yang tidak sama.
Seseorang yang pemalu cenderung merasa khawatir atau tidak nyaman saat berada dalam situasi sosial tertentu, khususnya jika harus berinteraksi dengan orang yang tidak dikenalnya. Pemalu memiliki makna sebagai salah satu gangguan mental yang termasuk ke dalam gangguan kecemasan sosial meski masing tergolong ringan.
Dalam makna lain, introvert juga berarti sebagai tipe kepribadian yang bertolak belakang dengan ekstrovert. Akan tetapi, sebenarnya, setiap orang memiliki elemen introvert dan ekstrovert di dalam dirinya masing-masing. Perbedaannya, ada yang lebih didominasi oleh kepribadian introvert, dan begitu pula sebaliknya, ada yang lebih didominasi dengan karakteristrik ekstrovert.
Ciri-ciri Orang Introvert
Setelah memahami pengertian dari introvert, berikut ragam ciri-cirinya:
1. Menyukai Menghabiskan Waktu Sendiri
Banyak orang yang mengira bahwa hobi menyendiri berarti memiliki kepribadian yang tidak menyenangkan. Sebagai contoh, pemurung, sering bersedih, dan sebagainya. Padahal, bagi orang introvert, kebahagiaannya justru didapatkan saat ia bisa menghabiskan waktu sendiri.
Oorang yang introvert akan memilih untuk menghabiskan waktu untuk melakukan hal yang disukai seorang diri. Bagi mereka, ini waktu yang paling menyenangkan dan dapat membantu “mengisi ulang” energi positif. Namun, bukan berarti introvert akan menyendiri 24 jam dalam sehari.
2. Memilih Pertemanan yang Lebih Berkualitas
Banyak yang menyalahartikan bahwa introvert tidak suka bergaul, sehingga tidak memiliki teman dekat. Anggapan itu tidak benar, karena saat memiliki kepribadian introvert, Anda tetap saja suka berinteraksi dengan orang lain dan memiliki teman dekat.
Sebagai bentuk kompensasi, meski teman sedikit jumlah teman Anda mungkin tidak sebanyak yang dimiliki oleh para ekstrovert. Namun, pertemanan yang dimiliki oleh para introvert sangat berkualitas. Meski hanya memiliki satu dua orang teman dekat, orang dengan kepribadian ini akan menjaga dan merawat pertemanannya dengan baik.
3. Mudah Terdistraksi
Para introvert memiliki kecenderungan lebih suka menghabiskan waktu sendiri. Hal tersebut disebabkan oleh orang dengan kepribadian ini sering kali kewalahan jika harus berada di keramaian dan bertemu dengan banyak orang. Tak heran, mereka sering mudah terdistraksi.
Para introvert ini membuatnya sangat sulit untuk fokus dan berkonsentrasi saat harus melakukan sesuatu. Maka itu, jika merasa harus fokus, orang dengan kepribadian ini lebih senang jika bisa berada di tempat yang sepi dan tenang tanpa gangguan.
4. Lebih Sadar dengan Diri Sendiri
Orang-orang introvert lebih banyak mendapatkan energi saat sedang sendiri, mereka memiliki kecenderungan lebih sadar atau paham mengenai dirinya sendiri. Pasalnya, para introvert sering menyelami pikiran dan perasaannya, sehingga bisa lebih banyak belajar mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan dirinya.
5. Memiliki Metode Belajar Obeservasi
Dari sisi kebalikan, ekstrovert lebih suka belajar sambil praktek langsung, para introvert lebih suka melakukan observasi terlebih dahulu. Oleh karenanya, sebelum melakukan sesuatu, mereka cenderung mempelajari dulu sebelum mempraktekkannya secara langsung.
Tidak jarang, orang dengan kepribadian introvert memilih untuk melihat orang lain melakukannya hingga berulang kali sampai merasa yakin untuk bisa meniru atau melakukannya sendiri. Jika harus latihan, para introvert lebih suka melakukannya di tempat yang tidak diketahui banyak orang.
Mitos-mitos Tentang Introvert
1. Introvert Tidak Bisa Memimpin
Mitos ini tidak terbukti kebenarannya, dan sudah dibantah oleh penelitian yang dimuat pada Academy of Management pada tahun 2012 menyatakan bahwa introvert dan ekstrovert sama-sama bisa menjadi pemimpin yang baik.
Jika para ekstrovert bisa menjadi pemimpin yang baik dengan cara menggali potensi dari anggota tim yang lebih pasif. Sementara itu, para introvert bisa menjadi pemimpin yang baik dengan mendengarkan masukan dari setiap anggota tim untuk mendapatkan hasil terbaik.
2. Introvert Bisa Disembuhkan atau Diubah
Orang yang berkepribadian introvert sering dianggap memiliki gangguan mental, sehingga tidak sedikit yang menganggapnya sebagai hal yang negatif. Padahal, tidak ada yang salah dengan kepribadian ini.
Para introvert memiliki kesulitan apabila berada di situasi keramaian. Hal ini bisa membuat para introvert mendapatkan kesulitan saat berada di sekolah maupun di tempat kerja. Pasalnya, tak jarang mereka dikritik agar lebih aktif, lebih banyak bicara, atau lebih sering bergaul dengan teman sebayanya.
Hal yang menjadi catatan bahwa introvert tidak sama dengan pemalu atau antisosial. Orang dengan kepribadian ini oversensitif terhadap dopamine. Artinya, saat terlalu banyak menerima rangsangan dari luar, seperti bersosialisasi dengan banyak orang dalam waktu bersamaan, energi fisik dan mentalnya akan terkuras.
3. Introvert Memiliki Karakter Sombong
Pernyataan ini tidak benar. Perlu diketahui bahwa orang introvert tidak merasa harus berbicara jika memang tidak perlu. Terkadang, orang dengan kepribadian ini lebih suka memerhatikan orang-orang di sekitarnya atau tenggelam dalam pikirannya sendiri.
Orang introvert cenderung memilih untuk berinteraksi tatap muka dengan satu orang saja di satu waktu. Bukannya sombong atau dingin, introvert pada umumnya menyukai orang lain, tapi lebih menghargai waktu kebersamaan, dan mementingkan kualitas daripada kuantitas hubungan.
Demikianlah penjelasan mengenai introvert gejala dan mitos-mitosnya. Apabila Anda mengalami menjadi seorang introvert atau bertemu dengan orang sosok introvert, maka yang dilakukan adalah saling memahami. Serta tidak ada paksaan untuk mengubah sifat kepribadian tersebut.