Ciri Ciri Entrepreneur dan Contohnya di Indonesia
Entrepreneur merupakan istilah yang tidak asing, dan kerap diasosiasikan dalam bidang kewirausahaan yang berperan dalam bisnis dan perusahaan. Secara umum, seorang pengusaha atau entepreneur adalah orang yang mampu mengelola, mengendalikan, dan menyatukan faktor produksi.
Definisi entepreneur secara spesifik cukup beragam. Menurut Cambridge Dictionary, entrepeneur adalah seseorang yang memulai bisnis sendiri atau bisa dibilang seseorang yang mampu melihat peluang baru untuk memulai usaha.
Sementara, Investopedia mendefinisikan entrepreneur sebagai orang yang menciptakan bisnis, dan bersedia menanggung risiko. Sebagai pendiri bisnis dan pemegang risiko terbesar, pada akhirnya entrepreneur menikmati sebagian besar keuntungan dari bisnis yang dijalankan.
Untuk menjadi seorang entrepreneur yang baik, seseorang harus memiliki kemampuan, ilmu pengetahuan, modal, dan ketrampilan. Kemampuan ini bermanfaat untuk menciptakan produk baru, inovasi, dan melakukan terobosan. Selain itu, seorang entrepeneur menemukan ide dan mematangkannya untuk dikembangkan menjadi usaha.
Ciri-ciri Entrepreneur
Seorang entepreneur akan mampu bekerjasama dalam sebuah tim. Kelompok tim inilah yang bekerja secara terstruktur dan mencari ide-ide untuk menghasilkan produk dan/atau jasa yang mampu menjawab kebutuhan konsumen.
Harvard Business School menyebutkan, entepreneur yang baik bisa datang dari semua lapisan masyarakat. Seorang entrepreneur disebutkan tidak memiliki karakteristik tunggal yang menggambarkan dirinya. Namun, ada beberapa karakteristik tertentu yang sangat penting dimiliki oleh seseorang saat memulai dan memimpin sebuah organisasi atau entitas bisnis.
Harvard Business School mendeskripsikan setidaknya ada 10 ciri-ciri yang ada dalam seorang entrepreneur, yaitu sebagai berikut:
1. Rasa Ingin Tahu
Karakteristik pertama menjadi entrepeneur adalah memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, serta keinginan untuk terus mencari peluang baru. Mereka tidak mudah puas dan memiliki pola pikir penasaran.
Selain itu, entrepeneur suka dengan hal yang menantang dan menjelajahi hal-hal baru. Dalam Entrepreneurship Essentials, kewirausahaan digambarkan sebagai proses penemuan.
2. Melakukan Eksperimen Terstruktur
Selain memiliki rasa ingin tahu, seorang entrepreneur juga kerap melakukan eksperimen yang terstruktur terhadap peluang baru yang muncul. Ini dilakukan untuk menentukan apakah suatu ide atau peluang yang muncul layak untuk dikejar.
Misalnya, jika Anda memiliki ide untuk produk atau layanan baru, Anda harus memastikan konsumen bersedia membayarnya. Untuk melakukannya, Anda harus melakukan riset pasar secara menyeluruh dan menjalankan tes. Ini penting dilakukan untuk memvalidasi ide Anda dan menentukan apakah ide tersebut memiliki potensi.
3. Kemampuan Beradaptasi
Kemampuan beradaptasi penting untuk memunculkan peluang baru. Entrepreneur yang baik akan mencari kesempatan dan melakukan adaptasi. Cara ini penting untuk memahami situasi dan bisnis dapat bergerak maju.
4. Tegas
Entrepreneur memiliki sikap pemimpin yang harus membuat keputusan sulit. Mejadi pemimpin harus bertanggung jawab dan membantu bisnis dalam berbagai aspek.
Seorang wirausahawan harus tegas mengambil keputusan, menanggapi tantangan, dan menyelesaikan. Jika hasilnya kurang menguntungkan, maka perlu diambil tindakan lain.
5. Membangun Tim yang Baik
Seorang pengusaha menyadari bisnis memiliki kekuatan dan kelemahan. Entrepeneur perlu membangun tim untuk melengkapi kemampuan yang dibutuhkan.
Saat memulai bisnis, entrepreneur akan mengelilingi dirinya dengan orang-orang berbakat yang mampu saling melengkapi satu sama lain dan berkontribusi pada tujuan perusahaan.
6. Toleransi dan Menanggapi Risiko
Meski entrepreneur sering dikaitkan dengan sifat berani mengambil risiko, namun seorang pengusaha yang baik juga memikirkan cara-cara untuk meminimalkan risiko yang mungkin terjadi. Seorang pengusaha perlu mengelola hubungan, risiko, dan imbalan.
Mereka juga perlu menghadapi seberapa tinggi resiko yang harus dihadapi. Selain itu wirausaha perlu bekerjasama dengan tim untuk menanggulangi resiko.
7. Nyaman dengan Kegagalan
Setiap usaha umumnya mengalami kegagalan. Beberapa perusahaan baru dapat mengalami kegagalan karena berbagai faktor.
Oleh karena itu, menjadi seorang entrepreneur perlu mempersiapkan diri dan nyaman dengan kegagalan. Dari kegagalan yang dialami, cara berpikir seorang pebisnis akan berkembang, yang pada akhirnya dapat mendorong mereka untuk maju.
8. Gigih
Karakteristik entrepeneur yang maju adalah tidak mudah menyerah, mengambil kesempatan, dan terus belajar. Proses usaha ini membuat seseorang untuk maju dan belajar dari kesalahan.
9. Fokus Jangka Panjang
Memulai sebuah bisnis tentu tidak bisa dilakukan dengan orientasi jangka pendek, sehingga membutuhkan fokus kedepan. Dalam Entrepeneruship Essentials, memulai bisnis membutuhkan proses yang panjang. Oleh karena itu, seorang entrepreneur harus fokus pada proses dari awal hingga akhir dalam menjalankan usahanya, untuk menjadi sukses dalam jangka panjang.
10. Inovasi
Ketika memilih produk atau layanan, seorang entrepreneur perlu memikirkan inovasi. Pentingnya inovasi ini untuk berpikir bagaimana cara memenuhi dan meningkatkan kebutuhan pasar yang berubah.
Inovasi membantu mengembangkan ketrampilan dan cara berpikir untuk memprosisikan usaha kedepan.
Contoh Entrepreneur
Indonesia kerap menghasilkan sosok-sosok entrepeneur ternama, yang banyak menghasilkan inovasi untuk merintis usaha. Entrepeneur muda Indonesia tercatat merintis usaha di berbagai bidang, contohnya teknologi.
Misalnya, sosok-sosok seperti Wenas Agusetiawan, Dimas Surya Yaputra, Mikhael Gaery Undarsa, dan Natali Ardianto, yang membentuk startup Tiket.com di usia muda.
Mereka mulai mengembangkan situs di rentang usia 22 sampai 26 tahun. Mengutip dari glints.com, website Tiket.com dibentuk mereka tahun 2011.
Kelompok anak muda ini mendirikan situs untuk membeli tiket pesawat, hotel, dan kereta api. Kini Tiket.com berkembang menjadi perusahan rintisan atau startup.