Charta Politika: Elektabilitas Ganjar Pranowo Unggul di Jawa Timur
Hasil survei lembaga Charta Politika di Provinsi Jawa Timur menunjukkan elektabilitas Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, unggul jauh dari beberapa nama lain sebagai kandidat calon presiden, jika Pemilu digelar saat ini. Di bawah Ganjar terdapat nama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Survei Preferensi Sosial dan Politik Masyarakat Provinsi Jawa Timur ini dilakukan pada 3 – 9 Februari 2022 kepada 1210 responden. Penelitian ini menggunakan multistage random sampling dengan metode wawancara tatap muka. Margin of error diperkirakan sekitar 2.82%.
Dalam simulasi 10 nama calon presiden yang diajukan Charta Politika, Ganjar terlihat unggul sekitar 8,5% dibandingkan posisi kedua yang ditempati Prabowo. "Untuk simulasi elektabilitas calon presiden di Jawa Timur, Ganjar Pranowo masih unggul dibandingkan dengan nama lain seperti Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan," jelas Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya, dalam laporannya, Rabu (16/3).
Dalam penelitian terlihat Ganjar mendapatkan dukungan 24,9% responden. Kemudian, Prabowo memiliki elektabilitas 16,4%, Anies dengan 15,1% responden, lalu menyusul Khofifah di posisi keempat dengan keterpilihan 13,1%.
Setelah Khofifah secara berurutan terdapat beberapa nama politisi dengan elektabilitasnya di bawah 5%. Mereka adalah Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani dengan elektabilitas 4%, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno (2,3%), dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (1,7%).
Kemudian terdapat tiga nama yang sama-sama memperoleh 1,2% dukungan responden, yakni Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, dan Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto.
Kemudian untuk elektabilitas partai politik, hasil survei menunjukkan Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDIP) masih memiliki dukungan tertinggi (28,5%). PDIP bersaing ketat dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang duduk di posisi kedua (25%).
Elektabilitas kedua partai tersebut unggul jauh dibandingkan partai lainnya. Sebab, Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yang duduk di posisi ketiga hanya didukung 9,8% responden.
Setelah Gerindra, secara berurutan terdapat Partai Golkar (5%), Demokrat (3,4%), Partai Persatuan Pembangunan (PPP) (3,2%), Nasional Demokrat (NasDem) (2,7%), dan Partai Amanat Nasional (PAN) (2,1%).
Di Jawa Timur, beberapa partai bahkan tidak meraih dukungan lebih dari 1%. Partai-partai tersebut adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) (0,8%), Partai Bulan Bintang (PBB) (0,3%), Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) (0,1%), dan Hati Nurani Rakyat (Hanura) (0,1%).
Charta Politika juga melakukan survei untuk mengukur elektabilitas kandidat Gubernur Jawa Timur. Hasilnya, 41,7% warga masih mempercayakan Khofifah untuk memimpin daerah ini. Angka tersebut terpaut jauh dengan Menteri Sosial Tri Rismaharini yang berada di posisi kedua dengan dukungan 14,9% responden.
"Dalam simulasi calon Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa unggul jauh dibandingkan nama-nama lainnya, hanya Risma yang angkanya mencapai dua digit, sementara nama lainnya masih di bawah 10%," ucap Yunarto.
Nama-nama yang dimaksud adalah Emil Dardak (Wakil Gubernur Jawa Timur), Saifullah Yusuf atau yang lebih akrab disapa Gus Ipul (Wali Kota Pasuruan), Thoriqul Haq (Bupati Lumajang), serta Djarot Saiful Hidayat (mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta).