Maudy Ayunda sempat Ketakutan Saat Ditunjuk Jadi Jubir Presidensi G20
Pemerintah telah menunjuk aktris Maudy Ayunda untuk menjadi juru bicara (jubir) untuk Presidensi G20. Maudy pun mengatakan ada ketakutan saat diberikan penugasan tersebut.
Ini lantaran menurutnya, posisi jubir Presidensi harus diisi oleh orang yang tepat. "Yang paling saya takutkan itu saya tidak bisa melakukan sepenuhnya cakupan pekerjaan saya," kata Maudy di Jakarta, Kamis (7/4).
Pada beberapa bulan lalu, ia dihubungi oleh Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika Dedy Permadi melalui telepon. Saat itu, Maudy menanyakan detail cakupan tugas sebagai jubir Presidensi G20.
Dedy pun mengatakan, juru bicara Presidensi G20 bertugas untuk menyampaikan informasi kepada anak milenial dan gen Z terkait Presidensi G20. "Mencerna dan membumikan (informasi)," ujar Maudy.
Dengan latar belakang pendidikan yang dimiliki, Maudy akan berupaya untuk memenuhi tugas tersebut. Menurutnya, tawaran sebagai jubir menjadi kesempatan untuk mengaplikasikan pendidikan yang telah ia pelajari.
Di sisi lain, ia juga berkeinginan untuk berkontribusi kepada Indonesia. "Itu sudah lama saya ingin lakukan," ujar dia.
Untuk itu, penyanyi tersebut akan mempersiapkan tugasnya selama gelaran G20. Ia akan mempelajari perkembangan terbaru forum yang terus digelar setiap minggunya.
Ia menargetkan, anak muda seperti milenial dan gen Z diharapkan mau berpartisipasi dalam Presidensi G20. Maudy berharap bisa menginspirasi anak muda untuk meningkatkan rasa ingin tahu terhadap acara tersebut.
Apalagi, isu prioritas yang dibahas dalam G20 sangat relevan untuk anak muda. "Membuka diri pada wawasan, informasi, update terbaru, diskusi penting harus jadi prioritas personal untuk anak muda," ujar Maudy.
Adapun, tiga isu prioritas pada Presidensi G20 meliputi arsitektur kesehatan global yang inklusif, transformasi digital, dan transisi energi baru dan terbarukan. Maudy mengatakan, isu energi berkelanjutan menyangkut ketersediaan energi yang akan diwariskan dunia kepada anak muda.
Demikian pula dengan transformasi digital yang relevan untuk anak muda. "Ini topik-topik bukan hanya untuk kepentingan internasional tapi juga personal," katanya.
Sementara, Dedy mengatakan Presidensi RI di G20 tidak hanya membicarakan acara, namun menyangkut kepentingan nasional yang harus didukung setiap generasi, termasuk anak muda. "Minimal terbuka wawasannya terkait isu prioritas Presidensi," kata Dedy.