Demonstrasi Mahasiswa Aliansi BEM Ricuh di Depan DPR

Aryo Widhy Wicaksono
11 April 2022, 16:40
Pimpinan DPR dan Kapolri berada di atas mobil komando saat menerima aspirasi ribuan pendemo di depan Kompleks Parlemen, Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta, Senin (11/4/2022). ANTARA/Fauzi Lamboka
ANTARA/Fauzi Lamboka
Pimpinan DPR dan Kapolri berada di atas mobil komando saat menerima aspirasi ribuan pendemo di depan Kompleks Parlemen, Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta, Senin (11/4/2022). ANTARA/Fauzi Lamboka

Aksi demonstrasi mahasiswa yang berasal dari aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesias (BEM SI) memutuskan membubarkan diri dari depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) setelah bertemu dengan perwakilan anggota dewan, Senin (11/4).

Anggota dewan yang menemui para mahasiswa adalah tiga wakil ketua DPR RI, yakni Sufmi Dasco Ahmad, Lodewijk F. Paulus, dan Rahmad Gobel. Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo turut mendampingi ketiga pimpinan DPR saat menemui mahasiswa di atas mobil komando.

Saat bertemu dengan perwakilan pimpinan DPR, mahasiswa juga memberikan korek kuping raksasa, sebagai simbol dari tuntutan mereka agar anggota dewan lebih mendengarkan aspirasi masyarakat.

Dalam demonstrasi ini, BEM SI menyampaikan empat tuntutan, yaitu mendesak wakil rakyat agar mendengarkan dan menyampaikan aspirasi rakyat bukan aspirasi partai. 

Kemudian meminta wakil rakyat menjemput aspirasi rakyat sebagaimana aksi massa yang telah dilakukan dari berbagai daerah dari sejak 28 Maret 2022 hingga 11 April 2022.

Selain itu, mendesak dan menuntut wakil rakyat agar tidak mengkhianati konstitusi negara, dengan melakukan amandemen. Mereka berharap anggota dewan turut bersikap tegas menolak penundaan pemilu 2024 atau masa jabatan presiden menjadi tiga periode.

Terakhir, menuntut wakil rakyat untuk menyampaikan kajian 18 tuntutan mahasiswa kepada presiden, yang sampai saat ini belum terjawab.

Setelah itu, mahasiswa terlihat berangsur-angsur membubarkan diri sekitar pukul 15.30 WIB. Tak lama berselang, beberapa massa tak dikenal terlihat mulai melempari pagar gedung DPR.

Melihat perubahan kondisi ini, aparat kepolisian bersikap tegas untuk membubarkan massa dengan menembakkan gas air mata dan water canon.

Massa aksi yang sebelumnya melempari gedung DPR kemudian terlihat terpecah dan membubarkan diri ke dua arah, baik ke arah Slipi maupun menuju kawasan Semanggi. Saat melarikan diri, beberapa massa juga terlihat melompati pagar dan memasuki kawasan jalan tol lingkar dalam.

Aparat kemudian terus berupaya membubarkan massa yang bergerak ke arah perempatan Palmerah.

Saat ini, situasi di depan gedung DPR telah kembali kondusif, dengan beberapa massa masih terlihat berkumpul di depan pagar.

Reporter: Ashri Fadilla

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...