Dipicu Penularan BA.2, Kasus Covid-19 Dunia Tembus 500 Juta Orang
Kasus Covid-19 global masih terus menanjak hingga melampaui 500 juta pada Kamis (14/4). Lonjakan pasien ini terjadi dipicu subvarian Omicron yakni BA.2 yang sangat menular di Eropa dan Asia.
BA.2 menjadi anak varian Omicron yang lebih sulit dilacak serta menjadi pemicu lonjakan kasus di Cina serta Eropa. Bahkan Pemerintah Cina sampai memberlakukan lockdown di Shanghai.
"Pengendalian epidemi di Shanghai berada pada tahap yang paling sulit," kata pejabat kesehatan Shanghai, Wu Wianyu dikutip dari Reuters, Jumat (15/4).
Cina saat ini sedang menghadapi badai Covid-19 terburuk sejak awal pandemi akhir 2019 lalu. Bahkan, Shanghai melaporkan rekor 27 ribu kasus positif pada Kamis (14/4).
Sementara, Presiden Cina Xi Jinping mengatakan langkah pengendalian secara ketat akan terus diambil. Adapun saat ini 25 juta penduduk Shanghai masih dikunci pergerakannya demi mencegah penularan.
Subvarian ini menyumbangkan 86% kasus Covid-19 dunia. Meski demikian, studi menunjukkan BA.2 tak menyebabkan gejala yang parah pada pasien.
Korea Selatan memimpin lonjakan kasus harian dengan 182 ribu infeksi. Kasus baru juga meningkat di Thailand, Taiwan, hingga Bhutan.
Sedangkan beberapa negara Eropa masih melaporkan lebih dari 1 juta kasus per hari. Meski demikian, tren pasien baru di benua tersebut terus melandai.
Rata-rata kasus baru di Jerma telah menurun 59% dari puncaknya akhir Maret. Sedangkan pasien baru di Inggris dan Italia juga telah menurun.
Amerika Serikat juga mengalami penurunan kasus secara tajam. Sedangkan otoritas AS mengatakan subvarian BA.2 menyumbang tiga dan empat kasus di negara tersebut.
Adapun, Indonesia juga mewaspadai penyebaran sub-varian Omicron BA.2. Satgas Penanganan Covid-19 mengatakan anak varian Omicron itu sudah tersebar di belasan provinsi di Indonesia.
"Saat ini terdeteksi di 19 provinsi," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito pada 15 Maret lalu.