Erick Thohir Beberkan Tiga Tantangan Besar Pemuda Masa Kini
Pemuda Indonesia memiliki peran besar dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, salah satunya melalui Sumpah Pemuda pada 1928. Saat ini, pemuda masih memiliki peran yang sama untuk memperjuangkan kemerdekaan rakyat Indonesia, namun dengan tantangan yang berbeda.
“Tantangan hari ini lebih besar, yaitu ketahanan kesehatan, disrupsi digital, dan krisis global supply chain (rantai pasok dunia),” kata Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir saat menjadi pembicara kunci dalam Pre Summit 2: Digital Transformation sebagai rangkaian dari Forum Youth 20 (Y20) Indonesia 2022, Sabtu (23/4).
Erick mengatakan, generasi muda harus menjadi agen perubahan dalam menghadapi tantangan ini. Indonesia menargetkan jadi negara maju pada 2045. Untuk mencapai target tersebut, Erick mengatakan, Indonesia harus mengoptimalkan bonus demografi yang membuat usia muda mendominasi penduduk tanah air. Saat ini, 54% penduduk Indonesia adalah Milenial dan Gen Z.
Pemuda memainkan peranan penting dalam pembangunan bangsa. Oleh sebab itu, Erick sangat mengepresiasi Forum Y20 yang akan merumuskan partisipasi pemuda dalam pembangunan. Perumusan itu terbagi dalam empat tema utama yaitu ketenagakerjaan pemuda, transformasi digital, planet berkelanjutan dan layak huni, serta keberagaman dan inklusi.
Erick mengatakan, Indonesia akan membutuhkan 17 juta tenaga kerja untuk menggerakkan ekonomi digital pada 2030. “Makanya kita harus siapkan anak muda kita agar memiliki literasi digital yang tinggi,” ujarnya.
Dia menambahkan, tujuan dari pengembangan ekonomi digital adalah human centre society. Artinya, pemuda mampu menyeimbangkan antara kemampuan ekonomi dan penyelesaian masalah sosial melalui sistem di dunia nyata dan dunia maya yang terintegrasi.
“Kalau dulu kita mengenal program listrik masuk desa. Sekarang, kita masuk babak baru dengan wifi masuk desa,” katanya.
Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny Gerard Plate, berharap agar semua pemuda aktif mengambil peran penting dalam transformasi digital Indonesia. “Presiden Joko Widodo telah menyiapkan lima agenda untuk transformasi digital Indonesia,” ujarnya.
Johnny mengatakan, lima agenda tersebut yaitu memberikan perhatian pada akses digital dan infrastruktur digital. Kedua, merancang peta perjalanan trasnfromasi digital Indonesia.
Ketiga, mendirikan dan mengoperasionalkan pusat data nasional. Keempat, memasok dan mengembangkan talenta digital Indonesia. Kelima, membangun regulasi dan menemukan mekanisme masa depan.
Menteri Pemuda dan Olah Raga, Zainudin Amali, mengatakan pandemi mendorong transformasi digital lebih masif di berbagai sektor, termasuk keuangan.
“Berbagai transaksi keuangan telah dilakukan secara digital atau cashless, seperti penggunaan alat transportasi, kebutuhan pendidikan, dan berbagai macam kebutuhan kesehatan” ujarnya.
Namun, menurut Zainudin masih ada tantangan besar yang harus dihadapi yaitu tingkat literasi layanan keuangan digital di kalangan anak muda. Dia mendorong pemuda untuk meningkatkan rasa ingin tahu dan minat baca tentang keuangan digital.
“Maraknya perkembangan layanan keuangan digital jika tidak diimbangi dengan literasi keuangag digital akan berdampak negatif,” katanya.
Pemerintah berencana membangun Government Cloud atau Pusat Data Nasional (PDN) mulai tahun depan untuk mempercepat proses transformasi digital di dalam negeri. Menurut data ASEAN pada 2020, ada 295 pusat data yang terbangun di kawasan tersebut. Indonesia menjadi negara kedua dengan jumlah pusat data terbanyak.