Bank Dunia Sarankan Indonesia Tiru Transformasi Digital Cina

Abdul Azis Said
1 Maret 2022, 18:21
Cina, digital, bank dunia
ANTARA FOTO/REUTERS/Tingshu Wang/HP/dj
Warga berjalan melewati pepohonan yang dihiasi lentera merah menjelan Hari Raya Imlek, ditengah wabah penyakit virus corona (COVID-19) di Beijing, China, Rabu (27/1/2021).

Bank Dunia menyarankan Indonesia dan negara berkembang lainnya mengikuti jejak kesuksesan Cina dalam transformasi ekonomi digital. Bank Dunia menyebut terdapat tiga langkah Cina dalam mengembangkan ekonomi digital yang patut ditiru yakni membuat perubahan pada kebijakan publik, kemitraan antara publik dan swasta, serta dukungan kepada pengusaha muda.

Bank Dunia menyebut Cina dalam dua dekade terakhir bukan hanya menjadi simbol dari keberhasilan suatu negara menurunkan angka kemiskinannya, tetapi juga mentransformasi ekonomi digital. Pada 1999, Cina hanya memiliki 8,8 juta pengguna internet, dan hari ini berkembang menjadi lebih dari 1 miliar. Pendapatan per kapitanya juga melompat dari US$ 873 menjadi lebih dari US$ 10.000.

Cina menjadi negara pertama di dunia yang nilai transaksi e-commerce melampaui penjualan ritel tradisional. Pada 2021, transaksi ritel e-commerce di Cina mencapai sekitar 52,1%, sedangkan Amerika yang hanya 15% dan Indonesia mencapai 20% pada 2020.

Selain itu, saat ini sekitar 90% penduduk Cina di perkotaan dan 82% di pedesaan menggunakan pembayaran digital, dan kesenjangan ini semakin menyempit dengan cepat.

"Apa yang secara fundamental diperlukan agar transformasi ekonomi digital Cina dapat direplikasi di Indonesia dan negara-negara berpenghasilan menengah lainnya? Kami percaya ada tiga hal yang perlu dipertimbangkan," kata Bank Dunia dalam blognya dikutip Selasa (1/3).

Pertama, perbaikan dari sisi kebijakan publik. Cina berhasil menyederhanakan kode perpajakannya, norma bisnis dan aturan lainnya antar provinsi, tenaga kerja, barang dan informasi bergerak dengan friksi seminimal mungkin. Hampir semua desa di Cina sudah mengakses jaringan 4G. Kondisi ini mendukung ekosistem e-commerce.

Selama beberapa tahun terakhir, Cina telah melakukan banyak hal dalam mengelola risiko di sektor keuangan untuk menjaga stabilitas pasar. Salah satu contohnya adalah menyediakan kerangka kerja untuk melindungi konsumen dan memastikan bahwa pasar tetap kompetitif.

Kedua, hubungan publik dan swasta yang erat. Pengusaha dan lembaga pemerintah masing-masing memainkan perannya dalam berkontribusi pada ekonomi digital. Selama dua dekade terakhir, arah kebijakan pemerintah Cina dinilai sangat jelas, dengan mengisyaratkan industri mana yang akan menjadi prioritas pembangunan nasional.  

Kebijakan tersebut disusun dalam rencana lima tahunan dengan menentukan bidang mana saja yang akan menjadi sasaran investasi dan  mampu memacu sektor-sektor yang luas seperti fintech, smart logistic atau promosi ekspor.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...