Hari Lebaran 2022, Balon Udara Liar Terdeteksi di Atas Pulau Jawa

Gabriel Wahyu Titiyoga
3 Mei 2022, 16:34
Sejumlah warga menyaksikan penerbangan balon udara di lapangan desa Kembaran, Kalikajar, Wonosobo, Jateng, Rabu (19/5/2021). Tradisi penerbangan balon udara tradisional rutin dilaksanakan masyarakat setempat pada hari ke tujuh Lebaran, agar tidak menggang
ANTARA FOTO/Anis Efizudin/hp.
Sejumlah warga menyaksikan penerbangan balon udara di lapangan desa Kembaran, Kalikajar, Wonosobo, Jateng, Rabu (19/5/2021). Tradisi penerbangan balon udara tradisional rutin dilaksanakan masyarakat setempat pada hari ke tujuh Lebaran, agar tidak mengganggu lalu lintas udara balon udara ditambatkan menggunakan tali dengan ketinggian tertentu.

Lembaga pengelola navigasi penerbangan, AirNav Indonesia, menerima sejumlah laporan dari pilot dan masyarakat mengenai balon-balon udara liar yang terbang hingga ketinggian 35 ribu kaki atau sekitar 10,6 kilometer di atas permukaan laut pada hari Lebaran, Senin (2/5). Puluhan balon itu terdeteksi berada di ruang udara di atas Pulau Jawa.

"AirNav telah memetakan area sebaran balon udara liar berdasarkan laporan yang masuk dan menerbitkan sejumlah Notice To Airmen (NOTAM) terkait," kata Sekretaris Perusahaan AirNav Indonesia, Rosedi, seperti dilaporkan Antara, Selasa (3/5).

Sepanjang hari pertama Lebaran itu, AirNav merangkum tujuh laporan dari para pilot yang tengah mengemudikan pesawat melintasi ruang udara di atas Pulau Jawa. da pun satu laporan terkait keberadaan balon udara liar disampaikan oleh masyarakat di sekitar Magelang, Jawa Tengah. Balon tunggal itu terpantau terbang di ketinggian 3.000 kaki atau sekitar 1 kilometer dan terus naik.

Laporan balon udara yang didapatkan AirNav Indonesia sebagai berikut:

  • 07.00 WIB: 3 balon; ketinggian 2,1 kilometer (laporan pilot Batik Air rute Jakarta-Banyuwangi)
  • 08.00 WIB: 1 balon di daerah Magelang, Jawa Tengah; ketinggian 1 kilometer (laporan warga)
  • 08.34 WIB: 1 balon di sebelah timur laut Surabaya ; ketinggian 9,7 kilometer (laporan pilot Citilink rute Banyuwangi-Jakarta)
  • 08.56 WIB: 3 balon di sebelah barat Yogyakarta; ketinggian 7 kilometer (laporan pilot Citilink rute Yogyakarta-Jakarta)
  • 09.03 WIB: 1 balon di sebelah barat Yogyakarta; ketinggian 5 kilometer (laporan pilot Super Air Jet rute Yogyakarta-Jakarta)
  • 09.40 WIB: kumpulan balon (20-25 buah) di sebelah barat Kota Semarang; ketinggian 4-5 kilometer (laporan pilot Citilink rute Jakarta-Semarang)
  • 11:45 WIB: 1 balon di atas Gunung Semeru, Jawa Timur; ketinggian 10,6 kilometer (laporan pilot Air Asia rute Jakarta-Bali)
  • 12.26 WIB: 5 balon di sebelah barat Yogyakarta; ketinggian 2,7 kilometer (laporan pilot Lion Air rute Jakarta-Yogyakarta)

Dalam notifikasi pertamanya, AirNav Indonesia meminta para pilot berhati-hati dengan kemunculan balon dalam lalu lintas udara di area Semarang, Jawa Tengah. Mereka diminta segera melapor ke pengawas penerbangan jika melihat balon di wilayah tersebut. Notifikasi ini berlaku sejak 29 April hingga 21 Mei mendatang. AirNav juga merilis dua NOTAM lain yang berlaku pada periode 2-5 Mei dan 2-10 Mei.

Untuk memantau aktivitas balon udara liar, menurut Rosedi, AirNav telah berkoordinasi dengan pemangku kepentingan penerbangan, di antaranya Kepolisian Republik Indonesia, Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara, serta Direktorat Keamanan Penerbangan dan Direktorat Navigasi Penerbangan Kementerian Perhubungan. Mereka juga bekerja sama dengan Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah III Surabaya dan Kantor Otoritas BAndar Udara Wilayah IV Bali.

Bersama lembaga-lembaga itu, AirNav melakukan sosialisasi dan edukasi masyarakat mengenai pencegahan potensi bahaya balon liar bagi penerbangan. Mereka juga menyisir sejumlah wilayah yang diperkirakan menjadi asal balon udara liar tersebut.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...