Pemerintah Tentukan Transisi ke Endemi setelah Evaluasi Mudik Lebaran
Pemerintah memastikan tak terburu-buru mengubah status pandemi menjadi endemi. Perubahan status ini masih perlu menunggu hasil evaluasi mudik Lebaran.
Kepastian ini disampaikan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden RI Abraham Wirotomo merespons beredarnya informasi bahwa pemerintah telah mempersiapkan transisi perubahan status pandemi menjadi endemi Covid-19. "Untuk skema menuju endemi, pemerintah masih akan menunggu evaluasi beberapa minggu pasca mudik Lebaran," kata Abraham, di Jakarta, Kamis (5/5).
Ia berharap, tidak akan terjadi lonjakan kasus Covid-19 lagi, seperti di negara lain usai mudik Lebaran. Namun, pemerintah akan bersiap mengantisipasi bila terjadi lonjakan kasus.
Abraham menyebut, kasus Covid-19 relatif terkendali selama tujuh minggu terakhir, yakni sejak 24 Maret hingga 4 Mei 2022. Hal ini ditunjukkan oleh data Reproduction Rate (Rt) yang konsisten di angka 1. Selain itu, jumlah kasus Covid-19 secara harian juga terus melandai. "Per 3 Mei 2022, 107 kasus per hari, angka kematian 18 per hari, dan angka kasus aktif tinggal 6.951," ujarnya.
Ia juga mengapresiasi para tenaga kesehatan, TNI/Polri, dan satgas Covid-19 yang terus mengingatkan masyarakat untuk menjalakan protokol kesehatan. Meski beberapa indikator menunjukkan perbaikan, ia memastikan pemerintah tak terburu-buru untuk mengubah status pandemi menjadi endemi dan akan terus berhati-hati.
Kasus Covid-19 di Indonesia terus menunjukkan tren penurunan dalam beberapa pekan belakangan. Pemerintah melaporkan kasus corona RI bertambah 176 orang pada Rabu (4/8). Sebanyak 114 atau 64,7% dari total kasus berasal dari tiga provinsi yakni DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten.
DKI menyumbangkan kasus harian terbanyak yakni 62 orang, sedangkan Jabar dan Banten sama-sama melaporkan 26 kasus. Meski demikian, ada 15 provinsi yang melaporkan nol kasus baru hari ini. Kelima belas daerah tersebut adalah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Utara. Lalu ada pula Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Maluku, dan Maluku Utara.
Total kasus nasional hari ini didapatkan dari pemeriksaan terhadap 49.650 orang. Ini berarti rasio positif yang diperoleh mencapai 0,35%. Selain itu angka kematian pasien Covid-19 bertambah 16 orang. Jumlah terbanyak berasal dari Jawa Tengah yang melaporkan 16 orang meninggal dunia hari ini.
Adapun angka kesembuhan pasien bertambah 266 orang. Terbanyak berasal dari DKI Jakarta dengan 102 dinyatakan negatif Covid-19.
Pemerintah juga melaporkan kasus aktif Covid-19 berkurang 306 menjadi 6.951 orang. Selain itu ada pula 986 orang yang saat ini berstatus suspek Covid-19.